52

167 24 1
                                    


Sepulang dari rumah sakit, Taehyung langsung disibukkan dengan kegiatannya didunia keartisannya. Beberapa jadwal yang harus diundur karena kondisi kesehatan Taehyung jadi menimbun. Bahkan dalam satu hari saja bisa ada lebih dari 3 kegiatan yang harus ia jalani mengingat masa recovery sehari saja bisa menunda dua hingga empat kegiatan hariannya. Selesai dengan kegiatan terakhirnya di hari ini, Taehyung lalu duduk termenung di ruang tengah asramanya. Ia duduk berdua dengan Yeonjun yang sedang bermain PS5 di sana. Taehyung hanya duduk diam melihat kakaknya bermain game lalu dengan usilnya bersandar pada Yeonjun yang jelas akan mengganggu konsentrasi kakaknya itu. Yeonjun yang awalnya mau marah tidak jadi karena melihat kedatangan Jongin yang pasti akan memarahinya kalau mengganggu Taehyung balik.

“Tae, mandi dulu. Kau ini habis dari luar. Cepat mandi sana!” bujuk Jongin sembari menggoyangkan lengan Taehyung.

“Nanti hyung. Aku sedang diposisi enak ini” keluh Taehyung

“Paling tidak ganti bajumu, sayang” kali ini Yeonjun yang membujuk Taehyung. Alis Taehyung naik sebelah saat mendengar kata terakhir dari kalimat Yeonjun barusan.

“You got hurt? Hyung tidak kehabisan obatkan?” ledek Taehyung sembari terheran-heran melihat kakaknya itu.

“Yak! Kau ini!”

“Ani, tidak pernah sekalipun kau memanggilu begitu. Kau tahu? Itu menjijikan” kesal Taehyung yang akhirnya pergi ke kamarnya dan mandi.

“Astaga, selalu saja” Jongin hanya bisa menggeleng-gelengkan kepalanya saja melihat tingkah adik bungsunya ini.







.
.
.
.


..

.
.

.
.
.
.




Di waktu yang sama namun ditempat yang berbeda, Jaehyun sedang membantu Joy memasak makan malam. Keduanya disibukkan dengan masakan mereka sehingga tidak menyadari kalau Yeri dan Jungkook sudah berada tepat didepan pagar yang membatasi dapur dan ruang makan keluarga besar itu. Jaehyun yang melihatnya menghampiri kedua adiknya itu dan memilih mengajak mereka main sejenak sebelum kembali membantu Joy masak di dapur.

“Jae, lebih baik mengajak main mereka saja. Berbahaya kalau anak-ana ada di sekitar dapur. Biar eomma yang meneruskan bagianmu” ujar Irene yang mendekat ke arah dapur. Ia melihat anak sulungnya itu terus saja diikuti oleh dua adik kecilnya.

“Geurae, aku main dengan mereka sebentar. Kalau sudah siap, aku akan kembali membantu nanti” balas Jaehyun. Ia kemudian berlalu pergi ke tempat di mana ia meninggalkan Jungkook juga Yeri terakhir kali.

“Eonni, apakah kau tidak penasaran dengan apa yang terjadi beberapa hari yang lalu?” Irene menyirit heran mendengar pertanyaan Joy barusan.

“Memangnya apa yang terjadi?” Joy menghela napasnya. Ia lupa kalau kakak iparnya ini memang kadang pelupa.

“Kejadian saat Taehyung datang kemarin itu loh” Irene langsung tahu maksud ucapan adik iparnya.

“Aku penasaran, tetapi aku juga tidak bisa memaksa Chanyeol untuk buka suara. Kau sendiri tahu bagaimana dirinya kalau sudah berurusan soal Taehyung, bukan?” Joy mengangguk mengiyakan. Ia paham betul sikap kakaknya kalau sudah berurusan soal Taehyung.

“Tapi eonni, kapan ya Taehyung main ke sini lagi? Aku merindukan ponakanku itu” keluh Joy sembari menata makanan di atas meja makan.

“Aku tidak tahu, kemarin saja dia sempat menolak untuk masuk ke dalam. Kalau bukan eommonim atau abeonim yang memintanya datang, ia pasti tidak akan datang” balas Irene.

CHANGING [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang