Taehyung terdiam sendirian di dalam ruang perawatannya. Pintu ruangan itu terbuka dengan kencangnya. Taehyung tidak menunjukkan reaksi terkejutnya sama sekali. Ia memandang orang yang masuk tadi dengan tatapan tak pedulinya. Taehyung kembali mengesap teh hangat yang disediakan untuknya tadi. Orang tadi yang melihat tanggapan Taehyung jauh dari dugaannya itu mengacungkan senjatanya. Ia bergerak mendekat ke arah Taehyung sembari mengeluarkan pistol semi-otomatis berjenis walther kaliber 22 dari belakang badannya. Taehyung melihatnya dan hanya terdiam saa pistol itu tepat mengarah kepadanya.
“Akhirnya aku menemukanmu juga, Tuan Val” ujar pria yang tak dikenal itu.
“Kau mencariku dengan cara begini? Lalu mengacungkan senjata padaku pula?” balas Taehyung dengan nada yang menjengkelkan.
DOR!
Satu tembakan dilepaskan tepat mengenai kaca di ruang perawatan itu. Taehyung memandang kaca yang pecah tanpa berekspresi.
“Jangan bersikap layaknya kau tidak mengenalku! Kau yang telah membunuh keluargaku!” Taehyung tertawa renyah.
“Jangan tertawa! Kau bahkan tidak berhak melakukan itu! Apa salah mereka padamu hingga kau membunuhnya?!” amarah pria misterius itu bahkan tidak membuat Taehyung takut sama sekali. Ia beranjak dari tempat tidurnya dan melepas infusnya dengan kasar.
“Berhenti di sana! Kalau kau terus mendekat, akan kubunuh kau!!” ancam pria itu. Bukannya berhenti, Taehyung malah semakin mendekat ke arah pria itu.
“What’s wrong? Kenapa malah mundur di saat baru saja mengatakan ingin membunuhku?!” pria itu kembali melayangkan tembakan yang lagi-lagi meleset dan malah kembali memecahkan kaca di sana.
“Tembakanmu saja meleset, bagaimana caranya kau bisa membunuhku dengan pistol yang kau bawa itu?” Taehyung meremehkan pria di hadapannya dan tersenyum licik sembari semakin mendekat.
“Kau telah menggunakan sebagian besar pelurunya kan? Waktumu tidak banyak, Tuan. Tembak di sini. Atau disini. Atau boleh juga di sini” tantang Taehyung sembari menunjuk leher, dada kiri dan kepalanya. Sekali lagi tembakan dilepaskan, dan Taehyung tertawa karena pria itu kembali meleset.
“Time’s out!” Taehyung dengan segera menyergap orang itu dan terjadilah perkelahian di antara keduanya.
Di sisi lain, Chanyeol yang mendengar suara tembakan dan melihat kaca ruangan Taehyung pecah, seketika panik lalu bergegas pergi menuju ruang perawatan Taehyung. Ketika itu, ia kembali mendengar dua kali tembakan yang membuat semua orang berlarian pergi dari sana karena mengira kalau sudah terjadi pembantaian di sana. Tanpa disangka-sangka polisi juga turut dipanggil ke sana. Chanyeol tidak sengaja bertemu dengan orang yang bersekongkol dengan pria yang sedang berkelahi dengan Taehyung di dalam sana. Ia lalu menyerang pria itu dan segera masuk ke dalam sana. Chanyeol melihat Taehyung kewalahan ketika berkelahi dengan pria misterius yang melayangkan tembakan tadi. Mata Taehyung menangkap kehadiran Chanyeol dan seketika ia lengah dan berhasil dikalahkan oleh pria itu.
Tubuh Taehyung dibanding cukup keras menghantam lantai. Bahunya yang pertama kali mencium dinginnya lantai itu. Taehyung mengerang tertahan karena kesakitan. Chanyeol yang melihat hal itu tidak tinggal diam. Ia mendekat tapi langkahnya tertahan karena sang komplotan masih bisa menahannya. Chanyeol kembali berkelahi dengan orang itu dan berhasil membuat orang itu tidak sadarkan diri. Dengan dipenuhi amarah, pria misterius itu menendang dada Taehyung lalu menarik tubuh lemah Taehyung dan menjadikannya sebagai sandra. Ia menodongkan pistol tepat di bawah dagu pemuda Taehyung. Yang ditodong malah tersenyum remeh walau wajahnya sudah dipenuhi luka perkelahian.
KAMU SEDANG MEMBACA
CHANGING [END]
Fanfiction"𝙿𝚕𝚎𝚊𝚜𝚎, 𝚓𝚞𝚜𝚝 𝚐𝚒𝚟𝚎 𝚖𝚎 𝚘𝚗𝚎 𝚖𝚘𝚛𝚎 𝚌𝚑𝚊𝚗𝚌𝚎, 𝚂𝚒𝚛" . . . . . . Perubahan selalu terjadi di dalam kehidupan ini. Ada perubahan yang diinginkan mau pun tidak. Perubahan dan kesempatan beriringan, seiring dengan berjalannya wak...