4

2.3K 263 12
                                    

Pagi sudah kembali datang. Cahaya mentari pun kembali memancar. Membangunkan Taehyung dari tidurnya. Ia terbangun dan langsung merapikan kasur lipat tipis miliknya dan bergegas membersihkan tubuhnya dengan cepat. Setelah selesai berpakaian, ia bergeliling kota untuk mencari pekerjaan paruh waktu yang bisa ia dapatkan untuk memenuhi kebutuhannya sehari-hari. Ia memulainya dengan mendatangi sebuah kedai kopi yang buka 24 jam. Ia mencoba melamar kerja dan namun sayang, ia masih ditolak. Taehyung kembali mencoba di sebuah kedai ramyeon yang tak jauh dari kedai kopi itu. Kebetulan sedang dibutuhkan pelayan paruh waktu di sana. Akhirnya Taehyung pun diterima dan bekerja mulai jam pulang sekolah yaitu pukul 8 hingga pukul 12 malam.

Taehyung pun kembali mencari pekerjaan untuk diakhir pekannya. Di usianya yang bisa dikatakan masih sangat muda yaitu 13 tahun, Taehyung memang dikenal sebagai anak yang sangat cerdas, murid termuda, dan sering kali mengikuti kelas akselerasi. Taehyung kembali mendapatkan pekerjaan di hari Sabtu malam sebagai penjaga kasir di salah satu mini market dari jam 12 malam hingga jam 5 pagi. Sementara pekerjaannya di kedai ramyeon ia kerjakan pada pukul 6 sore hingga pukul 11 malam. Karena ia merupakan anak akselerasi dan merupakan peringkat satu paralel angkatannya, ia diberikan keringanan belajar setiap harinya. Jika hari Senin hingga Jumat murid-murid non aksel mengikut jam belajar hingga pukul 10-12 malam, ia hanya sampai pukul 7 malam. Untuk hari Sabtu yang biasanya sampai pukul 9 malam, ia hanya belajar di sekolah hingga pukul 3 sore.

Hari minggunya, bukan beristirahat seperti yang lain. Taehyung hanya tidur sebanyak 3 jam dan kembali bekerja sebagai sales rumah makan. Hingga pukul 12 siang dan beristirahat jam makan siangnya. Dilanjutkan dengan menjadi guru sebaya untuk sahabatnya, Jimin dari pukul 1 hingga pukul 8 malam. Tentu saja awalnya Taehyung sempat menolak, tetapi Jimin memaksanya dan karena mengetahui Taehyung sedang membutuhkan banyak uang, Jimin meminta ayahnya untuk menjadikan Taehyung  sebagai guru privatnya. Setelahnya Taehyung hanya beristirahat dirumahnyakarena besoknya ia harus berangkat ke sekolah pukul 6 pagi.

.
.
.
.
.

.
.
.
.

.
.
.
.

.
.
.
.
.

Sudah sepekan ini, Joy mencari tempat tinggal Taehyung. Namun hasilnya tetap saja nihil. Ia hanya bisa menemukan Taehyung ketika ia berada di sekolahnya. Tetapi, Taehyung selalu berusaha menghindar darinya. Seperti hari ini, Joy melihat Taehyung sedang memakan makan siangnya di kantin bersama dengan Jimin. Ketika ia mendekat dan Taehyung melihatnya, Taehyung langsung saja menyelesaikan makananya dan pergi dari sana. Jimin saja sampai bingung kenapa Taehyung tiba-tiba pergi. Jimin pun ikut terburu-buru menyelesaikan makannya dan mengejar Taehyung.

"Tae!!" Teriakan Jimin berhasil menghentikan langkah kaki Taehyung.

"Waegeurae?" Tanya Taehyung sambil membalikkan tubuhnya.

"Kenapa kau buru-buru sekali sih makannya? Aku saja belum selesai makan" ujar Jimin dengan wajah yang ia buat-buat kesal.

"Ei, hyung. Kau lebih dulu lahir dariku kenapa sikapmu begini? Kekanakan sekali" cibir Taehyung sambil merangkul bahu Jimin dan memasuki kelas mereka.

Kelas tempat berkumpulnya anak-anak jenius di sekolah mereka. Tetapi hanya Taehyunglah anak akselerasi di dalamnya.

"Taehyung, kau dipanggil Jung saem" ujar Ketua kelas pada Taehyung dan Jimin yang baru masuk ke dalam kelas.

"Ah, arasseo, gomawo hyung" ujar Taehyung sambil berjalan menuju ruang guru.

Ketika ia sampai di ruang guru ia melihat sang imo yang sangat ia rindukan ada di sana. Ia menghentikan langkah kakinya dan berpikir sejenak. Apa ia membuat kesalahan hingga dang imo di panggil kemari menggantikan sang appa yang tak peduli padanya? Ia mengetuk pintu ruang guru dan berjalan mendekati meja Jung saem.

CHANGING [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang