Musim dingin membuat matahari enggan menampakkan wajahnya. Hari pertama salju turun di tahun ini, Gimpo International Airport dipadati oleh banyak orang. Kilatan cahaya kamera bertebaran di mana-mana. Idola papan atas yang telah sukses dikancah internasional kembali menapakkan kakinya di tanah kelahiran mereka. Tujuh pria tampan dengan tinggi badan yang beragam juga dengan gaya berbusana yang berbeda satu sama lain berjalan beriringan melewati kerumunan masa yang terus saja berusaha menghampiri mereka. Sudah banyak penjaga yang dikerahkan untuk mengamankan kembalinya mereka ke tanah air setelah dua tahun lamanya. Pria yang perawakan yang paling muda namun yang memiliki tinggi lebih di antara yang lain terlihat melambaikan tangan ke arah kerumanan ketika ia dan keenam temannya masuk ke dalma van yang sudah bersiap di depan pintu masuk. Mobil itu pun akhirnya pergi meninggalkan bandara yang sangat dipenuhi masa itu.
Tujuh pria tampan yang tadi menggunakan masker akhirnya membuka masker mereka. Kalian pasti sudah bisa menebak siapa yang ada dibalik masker tersebut. Siapalagi kalau bukan DREAMZ. Mereka baru saja kembali setelah dua tahun melakukan promosi besar-besaran di Amerika Serikat. Taeil melihat ke arah belakang dan mengecek keenam adiknya. Mereka semua tersenyum manis ke arah sang kakak, kecuali satu orang. Dia adalah Taehyung. Semenjak kembali beraktivitas bersama dengan DREAMZ setelah menyelesaikan studinya di Manchester, Inggris, kepribadian Taehyung yang ceria benar-benar berubah. Ia lebih banyak diam dan tidak seceria dahulu. Lebih tepatnya bila kameranya mati saja. Bila Taehyung dihadapkan dengan kamera lagi, wajah cerianya akan tetap sama dengan wajah cerianya semasa awal debut.
Mobil Van yang mengangkut anggota DREAMZ akhirnya sampai di dorm mereka. Satu per satu anggota melangkahkan kakinya masuk ke dalam asrama. Yang paling cepat keluar dan menuju kamarnya adalah Taehyung. Si bungsu itu lebih memilih untuk menyendiri di kamar dan benar-benar beristirahat ketimbang bergabung dengan hyungnya di ruang tengah.
“Aigoo, lagi-lagi anak itu langsung masuk saja” keluh Jongin yang bersuara setelah memastikan Taehyung menutup pintu kamarnya.
“Ya, kalau dipikir-pikir, ia memang sangat berbeda. Walau kita tetap bertemu dengannya selama ia berada di Jerman, aneh bagiku melihat Taehyung begini” kali ini Yugyeom yang bersuara.
“Iya juga. Setelah kejadian itu ia semakin menutup dirinya dan semakin menghabiskan waktunya di studio pribadinya, agensi, dan perusahaannya. Aku khawatir ia akan sakit bila terus begitu” giliran Taeil yang bersuara.
“Aku bisa paham kenapa ia begini. Tetapi ini sudah lebih dari 5 tahun dan Taehyung masih begini saja. Apa mereka belum sama sekali bertemu lagi setelah 5 tahun ini?” ujar Yeonjun.
“Aku tidak tahu apa mereka sudah bertemu lagi atau tidak. Yang kutahu hanya keluarga Park Chanyeol tiba-tiba menghilang dihari peresmian Inn Corp mengakuisisi Victory Corp. Setelahnya mereka benar-benar ditelan oleh bumi” Taeil menjawab sembari menyandarkan tubuhnya di sofa empuk.
“Hah.. aku akan ke atas. Aku perlu bicara dengannya. Ia tidak bisa begini terus” kata Jaemin sembari beranjak dari duduknya dan menghampiri kamar Taehyung.
Di dalam kamar sang empunya, Jaemin bisa mendengar dengan jelas kalau Taehyung sedang membersihkan tubuhnya. Suara percikan air yang menenangkan itu tak lama kemudian berhenti dan muncullah sosok yang Jaemin tunggu. Taehyung keluar dari kamar mandi hanya dengan menggunakan celana pendeknya dan mengusak-usak rambutnya yang terlihat basah itu. Jaemin berdiri dan memberikan kaos yang ia ambil sembari menunggu Taehyung selesai mandi. Taehyung menerimanya dan duduk di atas ranjangnya. Jaemin dengan penuh inisiatif mengambil alih hamduk di tangan adiknya dan membantunya mengeringkan rambut.
“Neo wae yeogisseo? Kenapa tidak bersama dengan yang lain?” tanya Taehyung dengan nada tenangnya.
“Aku kemari karena aku ingin bicara denganmu” jawab Jaemin.
![](https://img.wattpad.com/cover/153784708-288-k549656.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
CHANGING [END]
Fanfiction"𝙿𝚕𝚎𝚊𝚜𝚎, 𝚓𝚞𝚜𝚝 𝚐𝚒𝚟𝚎 𝚖𝚎 𝚘𝚗𝚎 𝚖𝚘𝚛𝚎 𝚌𝚑𝚊𝚗𝚌𝚎, 𝚂𝚒𝚛" . . . . . . Perubahan selalu terjadi di dalam kehidupan ini. Ada perubahan yang diinginkan mau pun tidak. Perubahan dan kesempatan beriringan, seiring dengan berjalannya wak...