7

1.9K 243 8
                                    

Lusa adalah hari kelulusan Taehyung. Taehyung tengah menyiapkan makanan kesukaan Chanyeol dengan penuh senyuman dan harapan. Ia harap dengan ia membawa makanan ini, setidaknya bisa sedikit meluluhkan hati Chanyeol untuk datang ke hari kelulusannya. Ia membuatkan galbi dan tonkatsu untuk ayahnya. Setelahnya, ia langsung bersiap untuk datang ke mansion mewah milik ayahnya. Ia sengaja izin tidak kerja hari ini demi appa kesayangannya.

Ia menggunakan kemeja lengan panjang dan celana panjang hitam

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ia menggunakan kemeja lengan panjang dan celana panjang hitam. Lalu memakai cardigan hitam khusus musim dingin. Setelahnya ia langsung melangkahkan kakinya menuju halte bus.

Kini, Taehyung sudah berada di depan mansion mewah milik sang ayah. Ia gugup dan takut. Tangannya bergetar hebat. Ia ketakutan. Bayangan semua yang pernah ayahnya lakukan padanya terputar di dalam otaknya. Namun, ia menampik semuanya dan masuk ke dalam rumah itu. Saat ia masuk, ia langsung berpapasan dengan Chanyeol. Ia tersenyum manis melihat wajah sang ayah, namun hanya dibalas oleh tatapan datar dari sang appa.

"Mau apa kau kemari? Mau buat masalah lagi untukku?" datar sekali ekspresi Chanyeol kala ini. Taehyung menundukkan kepalanya dan memberanikan diri untuk melangkahkan kakinya mendekat ke arah appanya.

"Aku membuatkan Galbi dan Tonkatsu untuk Anda. Tuan pasti belum makan kan? Akan aku siapkan sekarang" ujar Taehyung sambil menunjukkan bungkus makanan yang ia bawa.

Chanyeol menatap Taehyung dengan ekspresi bingung dan langsung menuju ruang makan dan duduk di salah satu kursinya. Taehyung sibuk menyalin semua makanan yang ia buat. Setelahnya ia langsung menyajikannya di hadapan Chanyeol. Yang disajikan makanan hanya menatap makanan itu dengan datar. Setelahnya, ia mulai memakan makanan yang di bawa oleh Taehyung. Chanyeol hanya mengangguk-anggukan kepalanya dan memakannya hingga habis. Hal ini sukses membuat senyum ceria Taehyung tercipta.

"Tuan, ada yang ingin aku katakan padamu," ujar Taehyung sambil menatap ke arah Chanyeol yang sedang minum.

"Katakan saja. Waktumu tak banyak. Setelah itu silahkan keluar dari rumah ini,"

Taehyung bersimpuh di hadapan Chanyeol dan menundukkan kepalanya. Kemudian ia berkata, "Tuan, aku mohon datanglah ke sekolahku untuk menjadi waliku. Jebal... Kumohon dengan sangat tuan. Untuk pertama dan-"

BRAK!!!

Belum selesai Taehyung mengatakan semua yang ingin ia katakan, Chanyeol sudah menendang tubuh ringkih milik Taehyung hingga punggungnua terbentur tembok dan menimbulkan suara dentuman yang cukup kencang. Setelahnya ia menendang dan menginjak-injak tubuh Taehyung hingga membuat anak itu tak berdaya dengan luka-luka lebam di sekujur tubuhnya.

"Kuperingatkan padamu. Sampai kapan pun aku tak akan pernah sudi datang ke sekolahmu sebagai walimu. Karena bagiku, kau itu bukan siapa-siapa. Kau hanya sampah dalam hidupku. PAHAM?!!!" mendengar ucapan itu air mata Taehyung perlahan jatuh lagi. Ia bingung harus bagaimana. Ia menganggukkan kepalanya yang sudah terasa begitu berat itu.

CHANGING [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang