6

2K 248 3
                                    

BRUK

"TAEHYUNG!!!"

Tubuh Taehyung limbung dan terjatuh dengan Taehyung yang memejamkan matanya. Taehyung tak sadarkkan diri dan mungkin bisa dikatakan bahwa ia kelelahan bekerja. Kang Ahjumma pun langsung membawanya pergi ke rumah sakit yang dekat dari kedai miliknya. Saat sampai di rumah sakit, Kang ahjumma merasa bingung harus menghubungi siapa. Ia pun mengeluarkan ponselnya dan mencari nomor yang ia miliki dan memiliki keterkaitan dengan Taehyung. Namun, hasilnya nihil. Tak ada nomor keluarga dari Taehyung

'Ah aku lupa bahwa Taehyung tidak memberikan nomor ponsel salah satu keluarganya' batin Kang Ahjumma sambil kembali memikirkan bagaimana cara mengabari keluarga dari Taehyung. Hingga akhirnya dokter keluar dari ruang UGD.

"Keluarga dari Taehyung?"

"Saya yang membawanya kemari, uisa. Bagimana kondisinya? Uri Taehyungie gwaencana?" Tanya Kang ahjumma dengan nada yang sangat khawatir itu.

"Kondisinya cukup buruk. Dia mengalami kelelahan yang berlebihan. Ketahanan tubuhnya juga sepertinya turun cukup drastis. Apa dia memforsir kondisinya akhir-akhir ini?" Tanya Lee uisa yang menjadi dokter jaga malam ini.

"Ne, majja. Dia salah satu pekerja paruh waktu di restoranku. Namun, dia masih menjadi pelajar. Setelah dari tempatku sepertinya ia juga melanjutkan lagi paruh waktu di tempat lain" tutur Kang ahjumma sambil menunjukkan wajah khawatir yang sangat jelas.

"Baiklah kalau begitu, dia harus di rawat untuk beberapa hari ini. Mengingat keadaannya yang sangat lemah, saya harap Anda memberikan ia waktu istirahat beberapa hari setelah keluar dari rumah sakit nanti" ujar Lee uisa yang setelahnya berpamitan dengan Kang ahjumma.

Sementara itu, Suho baru saja sampai di rumah sakit ketika mendengar kabar bahwa pasien kesayangannya kembali masuk rumah sakit. Ya, pasien kesayangannya itu adalah Taehyung. Ia bahkan berlari menuju ruang UGD dan memeriksa ulang kondisi Taehyung.

"Aish, ini benar-benar sudah lebih parah dari sebelumnya" lirih Suho saat memeriksa kondisi Taehyung dan mengambil sampel darah pasiennya itu.

2 jam berlalu, hasilnya pun keluar. Suho hanya bisa memijit ujung hidungnya saat melihat hasil tes darahnya itu. Kondisi Taehyung memburuk, dengan kata lain, ia harus tetap di rumah sakit ini. Suho pun melangkahkan kakinya menuju ruang perawatan Taehyung. Taehyung masih terbaring dengan sangat lemah di atas ranjang pesakitannya itu. Bukan hanya itu, di tubuhnya juga banyak ditempeli alat-alat kedokteran yang membuat siapa saja yang melihatnya bergidik ngeri. Suho menggenggam pelan tangan Taehyung yang terbebas dari jarum infus yang menyakitkan itu. Ia mengecupnya pelan dan mengusap sayang kepala Taehyung.

"Tae.. seharusnya dulu aku membawamu saja.." lirihannya itu ternyata tak sengaja didengar oleh Joy yang baru saja tiba setelah Suho memberikan kabar bahwa kondisi Taehyung semakin memburuk.

"Suho-ssi" panggilan itu membuat Suho sedikit kelabakan. Suho langsung berdiri dan menatap ke arah pintu.

"Ah, Joy-ssi, kau sudah datang" ujar Suho dengan sangat kaku.

"Apa maksud ucapanmu barusan?" Nada pertanyaannya sungguh menekan.

"AH... itu.." Suho bingung harus menjawabnya bagaimana. Karena selama ini ia tidak pernah mengucapkan hal tersebut.

"Atau jangan-jangan.. kau orang yang dulu menemui Taehyung dan memberikannya sebuah bungkusan makanan dan pergi begitu saja?"

'Eish, kenapa ingatannya tajam sekali sih? Menyebalkan'

"Ne, itu memang aku. Perkenalkan. Namaku Kim Suho. Oppa dari Kim Baekhyun. Ibu yang melahirkan Taehyung" ujar Suho sambil mengulurkan tangannya.

"Ah, jadi kau ini Kim Suho. Aku imonya Taehyung. Aku adik dari Park Chanyeol. Park Joy imnida" jawab Joy sambil menjabat tangan Suho

CHANGING [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang