~ Perlu kalian tau, bukan hanya kalian tapi aku juga menderita. Setiap nama yang tercipta berhak punya ruang bahagia. Bukan manusia namanya jika tak punya salah dan dosa. Namun layaknya iblis yang tak punya harapan, kebencian tersemat disetiap jiwa yang menatapnya. Seakan pintu maaf telah tertutup rapat untuk seorang pendosa yang ingin taubat ~
Pagi yang Indah dihari Senin, Senyum Ria terukir Indah diwajah manisnya. Pasalnya hari ini ia akan masuk sekolah, tapi ia harus pergi sendiri berhubung Zein ada urusan kerja yang mendadak.
Dengan langkah pasti Ria melangkahkan kakinya masuk kelingkungan sekolah yang sangat hijau, banyak pepohonan rindang yang menaungi taman sekolah ini.
tiba-tiba...
" heh! ngapain sih lu balik lagi kesini?" seorang wanita dengan tubuh rampingnya mendekati Ria.
" Lili?" Ria membaca nametag milik wanita itu, yang tak lain adalah Lili teman smpnya.
" kenape lu? amnesia?" ucap Lili tak dengan nada bicara yang tak bersahabat.
" sebenarnya dia siapa sih? kok baru kenal udah marah-marah sama gue?" Ria membatin sambil menatap intens wajah Lili.
" maaf sebelumnya kalau memang gue ada salah, tapi gue janji gue gak bakal buat kesalahan lagi" tukas Ria.
Walau ia tak faham dengan kesalahan apa yang dimaksud oleh wanita yang baru saja ia temui tapi ia juga tak mau memperpanjang masalah ini. Berhubung Ria masih punya banyak urusan mengingat ini hari pertama ia sekolah disini.
Lili pergi meninggalkan Ria dengan tatapan tak bersahabat.
" aduh sebenarnya ada apasih, kok banyak banget ya yang gak suka sama gue?" keluh Ria.
Pasalnya dalam beberapa hari ia sampai diJakarta, ia juga pernah bertemu dengan sekwanan anak remaja seusianya yang juga bersikap persis layaknya Lili tadi lakukan padanya.
' kriiiiing kriiiiiing'
Bel masuk telah berbunyi, seluruh siswa berkumpul untuk apel pagi. Selesai membaca doa harian mereka pun masuk ke kelas masing-masing. Namun tidak dengan Ria, ia masih tampak kebingungan mencari Ruang kepala sekolah yang ada disekolah itu.
" kamu Ria kan, adik dari pak Zein?" seorang pria paruh baya dengan kacamata khasnya menghampiri Ria.
" eh iya pak, saya Ria. Maaf pak saya bingung mau masuk kekelas yang mana terus mau cari kantor kepseknya juga saya gak tau pak" jelas Ria dengan senyumnya.
" iya tadi sudah dikabari oelh pak Zein, langsung masuk kekelas aja ya. Mari bapak Antar" ucap Arman yang bertugas sebagai guru BK di SMA Harapan Jaya.
Ria mengikuti langkah pak Arman menuju kelasnya.
* sampai didepan kelas
" Assalamualaikum" ucap Arman
Ria masih berdiri didepan kelas, dengan langkah ragu ia melangkah.....
~ ada banyak keraguan yang tersimpang, entahlah aku pun tak tau dimana muara asalnya rasa ini hadir ~
jangan lupa vote ya guys
biar aku tambah semangat buat up part selanjutnya
KAMU SEDANG MEMBACA
Kisah Ku [ END ]
Teen FictionRia Andriyani, seorang wanita yang hanya butuh keadilan namun diperlakukan layaknya seorang penjahat yang kejam. Wanita lemah yang hanya butuh kaish sayang, ia hanya butuh sedikit perhatian dari para teman-temannya. Seorang wanita yang hanya ingin m...