"Namanya Liya, kemarin malam waktu arah pulang aku gak sengaja ketemu dia dipinggir jalan. Aku samperin karena nggak tega, posisi dia lagi hamil dan udah malem juga. Aku cuma niat nolong dia aja gak lebih."
"Liya minta cerai ke suaminya tapi si suami gak mau jadi Liya kabur dari rumah."
"Aku gak selingkuh gak ngehamilin perempuan lain aku cuma sebar benih dirahim Seina doang oke."
"Kenapa dia bilang anak mas jevan? Karena suami dia namanya jevano Ardian panggilan nya Jevan cuma sama doang namanya ih mamah."
"Mana udah jewer telinga jevan sampe merah lagi." Jevano menceritakan semuanya sambil menikmati rasa panas, dan perih ditelinga nya.
"beneran bukan anak kamu kan?" Tanya tya
"Bukan mah."
"Kenapa masih kamu tampung disini? Kamu suka sama itu perempuan.''
"Fitnah teross, itu kemauan menantu mamah tuh."
Seina menegakkan tubuhnya yang tadi bersandar pada bantal yang disusun ke atas
"Seina sayang, kenapa gak kamu suruh pergi aja? Lagian dia masih punya suami, belum cerai apalagi masih hamil mana bisa."
"Maaf mah, seina cuma kasian aja apalagi posisi dia lagi hamil dan suaminya belum ada tanda-tanda nyariin dia." Ucap Seina
Tya menghampiri Seina yang duduk diatas tempat tidur.
"Kenapa minta maaf? Seina gak salah niat seina baik tapi kalian kan cuma tinggal berdua, gak baik sayang apalagi dia lagi hamil statusnya masih istri orang takutnya jadi omongan tetangga dan lagi hati manusia siapa yang tau?" Ucap Tya sambil melirik kearah putranya.
"Apa? Aku gak minat selingkuh." Jelas Jevano
"Mamah bukan mau ikut campur tapi mamah gak setuju ada orang asing diantara kalian apalagi tinggal bareng. Kalian sudah menikah bukan pacaran lagi kalian sudah dewasa punya planing kedepan, kita gak kenal dia siapa. Banyak cara buat nolong dia, apartemen mamah gak kepake kalian bisa suruh dia buat tinggal sementara disana sampai urusan dia sama suaminya selesai."
"Iya mah nanti Jevan bilangin ke Liya." Ucap Jevano, sedangkan Seina hanya mengangguk mengiyakan.
Tya bukan tidak percaya dengan ketulusan cinta anak dan menantunya. Tya hanya mengantisipasi hal-hal buruk yang bisa saja terjadi dan menjadi boomerang rumah tangga anaknya.
🐣🐣🐣
Jevano dan seina berdiri didepan teras rumah, menatap kepergian mobil yang membawa Liya menuju apartemen milih mamahnya.
Setelah perselisihan dan wejangan yang diberikan mamahnya tadi pagi, malam ini Liya sudah harus meninggalkan kediaman Jevano karena nyonya tua sudah memberikan perintah.
Walaupun Jevano pemilik rumah tapi dia tidak berani membantah perintah orangtuanya, selagi perintah orang tuannya itu benar dan tidak merugikan Jevano mana berani menolak.
"Kamu sakit sayang?"
"Enggak."
"Sedih Liya pergi?''
"Enggak ih ngapain sedih, dia judes aku gasuka."
"Gitu?"
"Iyaa."
Jevano menggendong Seina bridal style masuk kedalam rumah menuju kamar mereka berdua.
Meletakkan tubuh seina diatas kasur lalu ikut berbaring disebelah Seina.
"Tapi loyo banget aku liatin."
"Aku gak papa, jangan khawatir." Ujar seina, lalu merangsek masuk kedalam pelukan Jevano.
KAMU SEDANG MEMBACA
OUR DESTINY [END]
Teen Fiction"Hamil gih biar aku jailin anak sendiri bukan anak orang!" sarkasnya lalu beranjak meninggalkan ranjang menuju kamar mandi. ✍️ April 2022-September 2022 High rank🏅 #6 Nomin #1 Gs #1 Genderswitch #1 Nomings #1 Jaemings