16.🐣

15.5K 972 7
                                    

"Mau beli apalagi?"

"Udah deh kayanya, udah cukup ini."

"Mau nugget gak sayang? Digoreng buat sarapan besok enak deh kayaknya."

"Nugget? Boleh deh ambil dua."

Jevano langsung memasukkan dua bungkus besar berisi nugget ayam kedalam trolinya. Mereka berdua saat ini sedang berada didalam salah satu supermarket dekat rumah, berbelanja bahan-bahan untuk acara barbeque nanti malam.

"Jeno, mie?'' tanya Seina saat mereka berada didepan jajaran rak yang berisi banyak varian mie.

"Nggak ah banyak pengawetnya."

"Kamu pikir otak-otak baso nugget yang kamu beli ini gak ada pengawet?"

"Tapi kan itu dalamnya daging na, kalau mie kan cuma tepung. Gak sehat, kamu lagi hamil ya gausah aneh-aneh."

"Tapi pengen." Seina menghadap Jevano melayangkan jurus mengemis, puppy eyes.

"Nggak boleh sayang."

"Satu yah boleh yaaa. Papi boleh yaaa dedek yang mau tapi mami juga mau ya."

"Yaudah tapi besok gaboleh."

Seina mengangguk, memasukkan beberapa bungkus mie kedalam troli.

''Nanti masak juga ya, kayanya enak deh malem-malem masak mie sama barbeque an."

"Iya cantik, udah kan kita bayar ya terus pulang?"

"Ih belum masih pengen cari-cari."

"Cari apalagi sih yang, udah dari tadi loh kasian kamu sama dedek ntar capek. Kamu tadi udah muter-muter cuma buat cari sosis doang ."

"Ihh kan pengen yang paling enak, yang berkualitas Jeno biar sehat." Ucap Seina mencebik

"Yang paling enak gak dijual sayang."

"Kok gitu?"

"Ya karena yang paling enak itu bisa berkembang biak jadi gak dijual."

"Kamu ngaco deh mana ada sosis bisa berkembang biak."

"Tuh buktinya, kalau gak percaya." Ucapnya menunjuk perut seina yang membuncit.

Seina blangg, berfikir dengan otak pintar nya

Syuttt...

"Adohh..sakit sayang kok dicubit sih lengan aku."

"Jangan samain makanan sama barang kamu dong, lagian sosis itu makanan bikin kenyang."

"Kamu hamil kenyang sembilan bulan sayang."

"Iya juga. Ehh mulutnya ih lemes banget."

Jevano tersenyum

"Iya nih lemes banget gak dielus ayang." Jevano meraih jemari tangan Seina "coba dong dielus biar semangat berdiri tegak menjulang gak lemes lagi." Jevano membawa tangan seina menyentuh sesuatu diantara pangkal pahanya.

"Astaga Jenooo."

Plakk..

"Tempat umum ini tuh, kalau dilihat orang gimana? Gak malu?"

"Enggak, kan istri sendiri." Jawab Jevano enteng

"Taulah kamu mesum aku gak suka. Ayo dek kita tinggalin papi, biar aja papi digondol tante-tante." Ucap Seina, kemudian melenggang pergi meninggalkan Jevano.

"Heleh.. ntar gue digondol tante-tante beneran nanges. Dasar betina." Ucapnya, kemudian mendorong troli menuju kasir untuk membayar.

🐣🐣🐣

OUR DESTINY [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang