26.🐤🐤

15.7K 838 43
                                    

🐶🐰

"Kamu tau gak?"

"Enggak."

"Iya ini mangkanya dengerin aku mau cerita biar kamu tau."

"Iya sayang apa?"

Sepasang pasutri itu tengah berbaring diatas tempat tidur yang tersedia diruangan Jevano, jadi didalam ruangan Jevano ada ruangan lagi seperti kamar ada tempat tidur dan lemari yang berisi beberapa potong baju milik Jevano.

Setelah makan siang tadi, Jevano tidak mengizinkan Seina pulang sendiri, pria itu meminta Seina tetap tinggal dan pulang nanti sore bersamanya. Jadilah Jevano saat ini tengah berusaha menidurkan istrinya terlebih dahulu sebelum kembali berkutat dengan berkas-berkas yang menumpuk diatas meja kerjanya.

"Hahh lega banget." Ucap Seina setelah Jevano berhasil melepas bra nya.

"Kamu pake yang kecil ini, pantesan sesek." Jevano membolak balik bra istrinya yang terlihat kecil

"Iya kah?"

"Iya ini yang lama, kan aku udah bilang kalau pake bra pake yang aku beli baru kemarin, itu agak besar jadi longgar dikamu."

"Iya-iya maaf lupa."

"Sakit gak?"

"E-enggak sih ya kaya biasanya kan emang mulai besar jadi sakit. Tapi tadi kerasa kenceng jadinya sesek hehe." Jawab Seina diakhiri dengan cengiran.

"Nanti gausah dipake lagi, aku gak mau kamu kenapa-napa."

Seina tersenyum, Jevano tuh emang bakalan lebih cerewet kalau menyangkut tentang dirinya. Jika pria romantis suka memberikan pasangannya kejutan dengan sebuket bunga, sekotak coklat atau liburan bersama di pulau romantis maka Jevano bukan golongan pria-pria romantis itu. Jevano lebih suka membelikan barang-barang kebutuhan rumah tangga, karena menurutnya itu lebih bermanfaat.

Awal-awal menikah Seina dibuat terkejut sekaligus malu saat pria itu pulang membawa sebuah paper bag berisi bra dan celana dalam juga kertas kecil bertuliskan "untuk istri ku❤️" Seina benar-benar malu ingin sekali ia menenggelamkan diri kerawa-rawa. Saat ditanya kenapa membeli barang seperti itu untuknya Jevano menjawab kalau semua kebutuhan Seina sudah menjadi tanggung jawab nya termasuk membelikan istrinya beberapa potong pakaian baru, walaupun seina bisa membelinya sendiri tapi menurut Jevano ia sebagai suami punya hak untuk tau bagaimana selera berpakaian istrinya.

Menurut Jevano seorang istri tidak hanya butuh uang tapi juga butuh perhatian, walaupun bukan sesuatu yang mewah tapi barang-barang yang dibeli Jevano untuk istrinya sudah pasti berkualitas dan nyaman.

"Nanti payudara aku kemana-mana dong kalau gak pake bra."

"Nanti pake jas aku biar gak keliatan."

"Okey." Seina menyamakan diri didalam pelukan Jevano "aku tadi belum jadi cerita kan ya?"

"Belum."

"Iya gini dengerin. Masa tadi aku dibilang masih SMA." Nada suara seina sedikit kesal

"Nggak salah sih."

"Jenooo."

"Iya kamu kan baby face, cantik, jadi gak salah juga orang ngira kamu masih SMA."

"Tapi aku gak suka, masa anak SMA hamil emang ada?Aku loh udah jadi dokter."

"Ada sayang, jaman sekarang married by accident banyak tau. Lagian siapa yang ngatain kamu kaya anak SMA?"

"Si Lia, resepsionis. Dia panggil aku adek lagi dipikir aku adeknya apa, mana tadi ngusir aku, padahal aku udah bilang aku itu istri kamu tapi Lia gak percaya."

OUR DESTINY [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang