🐶🐰🐷
Yang baca tapi gak vote BABI!
🌵🌵🌵
Setelah menjemput El dirumah orangtuannya, Jevano mengajak El mampir ke supermarket untuk membeli madu, kebetulan stok madu dirumah habis.
"El, mau apa sayang?" Jevano mendorong troli, sementara El duduk didalam troli nya.
"Papi, El mau buah."
Jevano mengangguk, mendorong troli nya menuju lorong rak buah-buahan.
"Mau buah apa?"
"El boleh minta itu papi?" El menunjuk buah naga yang sudah dikupas dan dikemas siap santap.
"Boleh." Jevano mengambil dua kotak buah naga yang di minta putranya, lalu memasukkan nya kedalam troli. "Lagi?"
"Stobeli."
"No, mami punya banyak di kulkas. Yang lain aja."
"Ndak mau, udah itu aja."
"Oke."
"Papi, ada sayul-sayul."
"Papi gak paham sayur-sayuran El, mending kita ajak mami belanja, besok."
"Otte."
"El mau ciki?"
"Kan ndak boleh mam ciki-ciki kata mami. Papi gimana sih, masa ndak tau."
"Bukan nggak tau sayang. Sekali-kali boleh lah makan ciki, biar keisi micin otak kamu jangan babi terus."
"Jadi gak mau nih?"
Kepala El menggeleng, lalu merengek meminta papinya untuk cepat pulang.
Jevano mendorong troli yang hanya berisi sebotol madu, dua kotak buah naga dan seorang balita gembul didalamnya. Setelah mengantri beberapa saat, tibalah giliran Jevano membayar.
"Ada member tuan?"
"Tidak."
"Totalnya xx00000 Tuan."
KAMU SEDANG MEMBACA
OUR DESTINY [END]
Teen Fiction"Hamil gih biar aku jailin anak sendiri bukan anak orang!" sarkasnya lalu beranjak meninggalkan ranjang menuju kamar mandi. ✍️ April 2022-September 2022 High rank🏅 #6 Nomin #1 Gs #1 Genderswitch #1 Nomings #1 Jaemings