🐶🐰
Gue double up, awas kalau gak vote!! gak mau up lagi:)
"Halo sayang."
"Kamu masih lama? Udah jam sebelas loh."
"Maaf. Kalau malem ini aku gak pulang gimana yang?"
"Eh kok gitu?"
"Yah gimana kemarin aku kan libur sakit. Jadi kerjaan numpuk, mana tadi anak departemen keuangan bikin ulah."
Seina menggigit bibir bawahnya, suara Jevano disebrang sana terdengar sangat lelah. Kemarin Jevano libur sehari karena sakit dan hari ini sudah masuk kerja lagi. Seina takut suaminya itu bertambah sakit.
"Tapi kamu masih sakit mas."
"..."
"Pulang ya. Di lanjut besok lagi, aku takut kamu tambah sakit."
"Dua jam. Habis itu aku pulang."
"Iya udah gak papa, yang penting nanti kamu pulang. Nanti aku suruh bang Adrian jemput, aku tau kamu capek."
"Gak usah, aku bisa nyetir sendiri."
"Nurut!"
"Kasian bang Adrian, lagi enak-enak istirahat kamu ganggu."
"Ikutin omongan aku atau kamu pilih aku sama El pergi dari rumah?!"
"Shitt.. iya oke terserah kamu aku ikutin. Tapi jangan pergi."
"Oke. Udah ya aku tunggu dirumah. Dua jam waktu kamu dari sekarang. Lebih dua jam siap-siap kamu jadi duda!"
"Dih apaan."
"El udah tidur kan?"
"Udah. Tapi tadi agak rewel, dia kaya simulasi gak punya bapak."
"Maaf ya nak. Papi kan kerja supaya bisa beli sesuap nasi dan sekarung berlian buat mami."
Seina terkekeh "Yaudah gih, dilanjutin kerjaan kamu. Tapi kalau udah gak kuat jangan dipaksain ya."
"Iya."
"Oke, bay-bay suami. Cepet pulang, aku tunggu dirumah."
"Pake baju dinas?"
"Gak lah, apaan kamu." Seina terkekeh.
"Ya udah ya aku lanjut kerja. Kamu bobok aja yang, gausah tunggu aku."
"Iya. Hati-hati."
Tut
Seina memandang layar ponselnya yang menghitam, lalu meletakkan ponselnya di atas meja. Menarik selimut, menutupi tubuhnya juga putranya.
🐥🐥🐥
Jevano memandang layar laptopnya dengan malas, kepalanya terasa pening dan berat. Ingin sekali Jevano melepas kepalanya sebentar supaya sedikit ringat, tapi pertanyaannya mana bisa hah? yang ada ia meninggoy.
Jevano melihat jam dinding menunjukkan pukul dua belas malam. Hampir satu jam ia bekerja setelah tadi ia menelepon istrinya dirumah. Jevano menyimpan file pekerjaannya, lalu mematikan laptopnya. Memasukkan benda persegi itu kedalam tas khusus beserta dokumen-dokumen penting yang tadi ia garap.
Jevano melangkah keluar dari ruangannya, lalu turun menggunakan lift menuju basemen. Sepertinya Adrian belum menjemput, jadi Jevano putuskan ia akan menyetir sendiri, ia masih kuat kalau hanya untuk menyetir dari kantor ke rumahnya.
"Loh udah pulang?" Tanya Adrian, pria itu baru saja mengeluarkan mobil hendak menjemput Jevano ke kantor.
"Iya bang. Masukin lagi aja mobilnya. Sekalian mobil gue ya bang."
KAMU SEDANG MEMBACA
OUR DESTINY [END]
Teen Fiction"Hamil gih biar aku jailin anak sendiri bukan anak orang!" sarkasnya lalu beranjak meninggalkan ranjang menuju kamar mandi. ✍️ April 2022-September 2022 High rank🏅 #6 Nomin #1 Gs #1 Genderswitch #1 Nomings #1 Jaemings