35.🐥

18K 920 43
                                    

🐶🐰

Saat ini Jevano, Seina dan baby El sedang dalam perjalanan menuju kediaman opa Jeffry. Sudah menjadi agenda rutin setiap ada yang berulang tahun semuanya akan berkumpul dikediaman Jeffry untuk merayakan hari bahagia itu dengan makan malam bersama. Nah kebetulan hari ini ulang tahun Mark- putra sulung Jeffry dan Tyana.

Tapi tahun ini akan lebih rame, karena kehadiran dua member baru di keluarga besar Djung.

Jiera William Djung-Anak kedua Mark dan Chantika

Axelle Zeondra Djung-Anak pertama Jevano dan Seina

"Ayah sama ibu nanti dateng." Ucap Jevano.

"Iya. Kemarin mamah udah bilang kok."

"Kamu gak papa?"

"Emang aku kenapa?"

"Ya siapa tau kamu gak nyaman kalau mereka ada disana."

"Aku gak papa, lagian aku kan udah maafin mereka berdua. Ngelupain apa yang udah mereka lakuin ke aku dulu emang gak mudah. Tapi bakalan aku coba, toh sekarang hidup aku udah lebih baik dari yang dulu. Aku punya suami yang pengertian, punya anak yang ganteng dan lucu, punya keluarga papah mamah yang baik banget ke aku, jadi mungkin sekarang waktunya aku untuk berdamai sama keluarga kandung aku."

Jevano tersenyum, sebelah tangannya yang tidak memegang stir, ia gunakan untuk menggenggam tangan istrinya.

"I love you."

"I know."

"Jawab dong sayang."

"Emmm..I love El."

Jevano cemberut, mencubit punggung tangan Seina pelan.

Seina reflek menarik tangannya. Tidak sakit memang cuma kaget.

"Iya-iya. Aku cinta papi nya Axelle banyak banyakkkkk." Wanita itu terkikik sambil mencubit pipi Jevano sampai memerah.

Range Rover hitam yang dikendarai Jevano berhenti dihalaman depan sebuah rumah mewah milik kedua orangtuanya.

Jevano keluar dari mobil. Seperti biasa ia akan berjalan memutari mobil lalu membuka pintu penumpang depan dan membantu Seina keluar dari mobil.

"Dek ayo bangun, kita ngerecok di rumah opa." Jevano mencium pipi gembul putranya. Dari Jevano pulang kantor El memang masih tidur, bangun cuma untuk mandi lalu tidur lagi.

El masih nyaman memejamkan matanya, bayi gembul itu semakin pulas tidur sambil digendong ibu nya.

Jevano dan Seina langsung masuk kedalam rumah menunggu ruang keluarga. Tadi di pintu masuk, mbak Lila ngasih tau kalau keluarga nya sudah berkumpul di ruang keluarga.

"Dateng juga nih artis Prapatan." Ucap Mark julid saat melihat kehadiran adik-adiknya.

"Orang penting mah bebas." Jawab Jevano cuek

Seina tersenyum saja, ia sedikit malu karena datang terakhir. Benar-benar terakhir. Ayah Yuda, ibu Wina, mami citta, papi Johnny, bang herry beserta istri dan anaknya sudah datang.

Jevano mengajak Seina menyalimi semua orang yang hadir diruangan itu.

"Selamat ulang tahun mamas ku tercintah, terhot, ter-receh kaya koin gopek an. Semoga amal ibadah mu diterima disisinya." Ucap Jevano saat dirinya tiba didepan Mark.

Plak..

"Sakit ege. Tambah tua bukannya makin baik akhlaknya malah makin kek preman."

"Jevan bacot banget ya tuhan. Lagian gue tuh ulang tahun, bukan meninggal."

OUR DESTINY [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang