18.🐣

13.3K 908 19
                                    

"Duduk! Buka bajunya!"

"Mau ngapain?"

"Mau ngapa-ngapain." Jawab Jevano asal sambil melepas kemeja yang melekat ditubuhnya.

"..."

"Ayo bukak malah bengong, kan udah pernah aku perawanin."

"Jeno, jangan buat aku takut."

"Aku suami kamu loh, bukan harimau ngapain takut. Lagian yah kamu juga udah buat jantung aku turun ke kaki gara-gara kamu minggat gak bilang-bilang."

"Aku cuma pergi gak izin bukan mau minggat. Kalaupun aku mau minggat, aku cari dulu sugar Daddy biar ada yang bayarin hidup aku." Ucap seina mencibir.

"Jangan ngaco, buruan lepas bajunya!"

"Iya-iya sabar dong, gak sabaran banget kaya beruang musim kawin." Ucap seina kemudian mendaratkan bokongnya diatas kasur empuk yang ada dikamar mereka.

Tangan seina dengan segera melepaskan satu persatu kancing pada baju tidurnya kemudian melepasnya, ia juga melepas bra nya karena demi apapun payudara nya terasa sesak seharian sudah dikurung.

Matanya mendelik melihat rupa datar diwajah suaminya, biasanya Jevano akan tersenyum-senyum gak jelas jika melihat seina bertelanjang jangankan bertelanjang seina memakai pakaian dinas malamnya saja Jevano sudah tersenyum mesum. Tapi hari ini tidak dia menatap seina dengan wajar datarnya seolah seina itu seorang jalang yang sedang memamerkan aksinya. Dengan sengaja seina ikut melepas celana tidurnya tapi tidak dengan celana dalamnya dia masih waras untuk tidak membangunkan raja singa didepannya ia hanya ingin menggoda tapi kalau kebablasan itu namanya bonus.

Jevano yang melihat kelakuan istrinya hanya geleng-geleng kepala. Duduk diatas kasur hanya memakai kain segitiga berwarna hitam menutupi area kewanitaannya, memamerkan dua payudaranya yang menggantung bebas dan perut bulatnya, cepolan rambut panjangnya yang sudah berantakan menambah kesan seksi.

"Perut buncit bulet kaya gitu mana ada sugar Daddy yang mau." Ucap Jevano sarkas menghentikan aksi Seina yang sedang asik menatap dua payudaranya yang ia genggam dengan dua tangan kecilnya.

Tambah besar aja nih tete. Batinnya

"Ada dong, nanti kalau aku dapetin dia terus aku jadiin sugar Daddy kamu bakalan nangis darah." Ucap seina membalas.

Jevano duduk diatas kasur sebelah seina, tangannya terulur membantu meminjat payudara Seina. Bukan apa-apa, beberapa hari ini wanita cantik itu mengeluhkan payudaranya terasa nyut-nyutan dan tangan Jevano juga yang beberapa hari ini dijadikan tumbal untuk memijat.

"Gak akan.''

"Ih beneran, aku udah booking om-om buat jadi sugar Daddy aku wlee."

"Siapa?" Tanya Jevano

"Bapakmu." Jawab seina kelewat enteng.

"Ahhhh jenohh.."

Cup..

"Diisep dikit langsung desahin nama gue sok-sok mau jadi baby sugarnya si jepri. Mau kamu dipresto pake panci presto kesayangan mamah?"

"Ya nggak lah."

"Mangkanya gausah aneh-aneh."

Seina mendekatkan tubuhnya kearah Jevano kemudian mengecup rahang seksi dan tegas milik suaminya itu, jika kening menjadi tempat favorit Jevano untuk menyalurkan rasa kasih sayangnya pada seina maka rahang Jevano adalah bagian favorit seina.

Mana mungkin seina berani mencari pria lain disaat pria didepannya ini sudah merubah kehidupan nya yang penuh kegelapan dan air mata menjadi sangat sangat berwarna. Tidak berniat melebihkan tapi kenyataannya seperti itu, hadirnya Jevano membuat seina bisa merasakan bagaimana ia dicintai, dihargai, dan selalu diharapkan kehadirannya.

OUR DESTINY [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang