30.🐤

14.7K 855 48
                                    

🐶🐰

Jevano berlari tergesa-gesa mencari dimana ruang operasi istrinya.

Ia tidak menghiraukan larangan berlarian di rumah sakit, tujuannya cuma satu, cepat sampai dimana ruangan istrinya berada. Jevano melihat siluet ayahnya dengan kemeja putih yang sudah berubah warna menjadi merah, berdiri gelisah didepan ruang operasi. Separah apa istrinya jatuh sampai menyisakan darah sebanyak itu di baju ayahnya.

"Pah?"

"Jevan."

"Pa, Seina kenapa pah?"

Jeffry langsung memeluk tubuh putra keduanya erat, Jevano pasti syok mendapat kabar kalau istrinya jatuh dari tangga.

"Sttt.. tenang ya nak. Kita berdoa yang terbaik buat Seina dan calon anak kamu." Ucap Jeffry mencoba tenang

"Jevan takut pah. Gimana kalau Tuhan ambil mereka dari hidup Jevan."

"Nggak sayang, kamu yang tenang oke. Papah udah minta dokter terbaik dirumah sakit ini buat nanganin Seina. Kamu yang kuat ya apapun hasilnya, tetap harus legowo jangan menyalakan tuhan atau dirimu sendiri."

Jevano membalas pelukan ayahnya tak kalah erat, ia menyalurkan semua ketakutan, cemas dan kekhawatiran melalui pelukan antara ayah dan anak itu.

Tyana datang beberapa menit kemudian, menghampiri ayah dan anak yang masih saling memeluk itu.

"Dek?"

Jevano langsung melepas pelukan ayah nya, berganti memeluk tubuh wanita yang sudah melahirkan nya ke dunia.

Tyana membalas pelukan putranya sana erat nya "Yang ikhlas ya nak, apapun hasilnya tuhan pasti kasih yang terbaik buat keluarga kalian."

Beberapa menit kemudian seorang dokter keluar dari ruang operasi Seina, Jevano langsung mendekati dokter tersebut.

"Gimana keadaan istri saya dok? M-mereka baik-baik aja kan?".

"Selamat ya pak Jevan anak pertama nya berjenis kelamin laki-laki sangat tampan mirip sekali seperti ayahnya, tapi karena lahir diusia kandungan 33 minggu putra bapak harus kita masukkan kedalam inkubator untuk menunjang kehidupan dan melakukan beberapa pemeriksaan takut-takut ada kelainan akibat benturan keras yang dialami ibu Seina."

Jevano mengangguk saja, apapun yang terbaik untuk buah hatinya akan ia lakukan. Tapi bagaimana dengan nasib istrinya?

"I-istri saya bagaimana dok?"

"Kami sudah melakukan yang terbaik dan semaksimal mungkin pak Jevan. Tapi benturan keras di kepala ibu Seina mengakibatkan beberapa saraf otaknya rusak dan beliau saat ini mengalami koma." Jelas sang dokter.

Tubuh Jevano lemas dan tubuhnya terjatuh begitu saja menyentuh dinginnya lantai rumah sakit. Jevano tidak habis fikir, dosa siapa yang ditanggung wanitanya sampai harus berulang kali mengalami kemalangan didunia.

🐤🐤🐤

Dengan menggunakan pakaian pelindung diri yang steril Jevano melangkah kan kaki nya memasuki ruang steril yang didalamnya terdapat beberapa inkubator, salah satu inkubator itu berisi bayi tampannya.

Dengan menggunakan pakaian pelindung diri yang steril Jevano melangkah kan kaki nya memasuki ruang steril yang didalamnya terdapat beberapa inkubator, salah satu inkubator itu berisi bayi tampannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
OUR DESTINY [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang