48.🌹

18.4K 882 81
                                    

🐶🐰

Hal pertama yang dilihat El saat membuka dua mata kecilnya adalah wajah bunny-boneka kelinci berwarna coklat yang begitu dekat disamping nya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hal pertama yang dilihat El saat membuka dua mata kecilnya adalah wajah bunny-boneka kelinci berwarna coklat yang begitu dekat disamping nya. El bangun dari tidurannya, maniknya mengedar, menoleh kekanan dan kekiri berharap menemukan salah satu orang tuanya. Tapi El tidak menemukan salah satunya, keduanya tidak ada.

Tidak ada pelukan hangat di pagi hari. Tidak ada ucapan selamat pagi. Tidak ada kecupan-kecupan lucu di pagi hari.

"Papi?"

"Mami?"

"Papi, mami? Ana?"

Tidak ada sahutan.

Air mata perlahan turun membasahi pipi tembamnya, isakan kecil mulai terdengar. El takut, sangat takut.

Dengan tubuh bergetar dan tangisan yang berusaha ia tahan, walaupun percuma. El menuruni ranjang orang tuanya, kakinya yang pendek tidak sampai menyentuh lantai. Pegangan tangannya pada sprei terlepas, membuat bocah itu terjatuh dengan posisi telentang membentur dinginnya lantai.

"Huwaaaa!"

"Papi! Atittt...hiks."

Terdengar suara pintu yang dibuka dan ditutup dengan kencang.

Seseorang terkejut melihat tubuh kecil El, tergeletak diatas dinginnya lantai dengan air mata yang sudah membanjiri pipi bocah itu sepenuhnya.

"El? El jatuh?"

"Hiks.. atit."

"Kasian. Sini nak sini papi gendong."

"Papi ana?"

"Papi tadi ke dapur ambil susu El. Maaf yah sayang." Ucapnya sambil menunjukkan sebotol susu putih hangat didalam dodot.

El mengangguk masih sesenggukan, lengan kecilnya melingkar erat dileher sang ayah. Jevano mengusap-usap punggung bergetar putranya dengan lembut.

"El mau mimi susu?"

El menggeleng di ceruk leher Jevano.

"Mami ana, papi?"

"Mami di dapur. El mau liat mami?"

"Iyah."

"Yuk, kita turun kebawah cari mami."

Jevano menggendong El, membawanya keluar kamar menuju lantai bawah.

Langkah kaki Jevano membawanya sampai diruang tamu. Disana Jevano bisa melihat wajah khawatir kedua orangtuanya dan kedua mertuanya. Pagi tadi sekitar pukul delapan, entah janjian atau apa, keempat orang tua dan satu bocah kecil sebut saja namanya Jiera, datang bersamaan mengunjungi kediaman Jevano.

Dari cerita yang diuraikan para tetua, Jeffry dan Tya memang sengaja datang kerumah karena tadi pagi saat Jeffry pergi berkunjung ke kantor Jevano, sekretaris Jevano mengatakan kalau Jevano tidak masuk kerja dengan alasan sakit. Tentu saja jeffryan panik, sakit apa? Perasaan kemarin baik-baik saja.

OUR DESTINY [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang