🐶🐰
Jevano keluar dari kamar mandi dengan keadaan sudah sangat fresh dan tampan masih dengan handuk yang melilit dipinggangnya.
"Na kok nangis?kenapa?" Kagetnya saat melihat istri cantiknya menangis diatas tempat tidur.
Menghampiri lalu memeluk tubuh kecil itu sambil mengusap air mata yang terus mengalir di pipi chubby Seina.
"Maaf, aku nggak maksud bilang itu ke kamu,'' ujarnya merasa bersalah
Seina menggeleng "engga bukan salah kamu, aku yang harusnya minta maaf belum bisa ngasih kamu anak padahal kamu udah bantuin aku sampai sejauh ini aku kaya manusia nggak tau diri banget ya Jen?''
"Sttt...ngomong apasih na, kamu orang baik sayang udah ya jangan nangis,"
"T-tapi emang salah aku Jen bahkan udah sampai sejauh ini dan aku belum bisa kasih apa yang kamu mau. Belum bisa jadi istri yang baik buat kamu." masih dengan isak tangisnya Seina mengutarakan kesalahannya.
"Kamu udah kasih hak aku sebagai suami sayang,kamu udah lakuin tugas kamu sebagai istri yang baik, untuk Anak," Jevano membuang nafas ia tahu ini bukan pembahasan ringan bahkan setiap membahas soal anak pasti berakhir seperti ini, Seina menangis dan saling merasa bersalah.
"Aku emang pengen banget punya anak, anak kita anak dari hubungan kita pengen banget. Tapi aku nikahin kamu bukan cuma mau buat anak tapi aku sayang sama kamu aku cinta sama kamu, jadi udah ya jangan nangis maafin aku,"
"I-iya aku juga minta maaf"
"Tapi kamu emang mau sampai kapan bergelut diprofesi kamu ini Sei?" Tanya Jevano dengan nada dingin
Seina gelagapan ia juga tidak tau mau sampai kapan, katakanlah Seina egois terlalu menyukai profesinya merasa nyaman dan bangga karena bisa diposisi ini tapi Jevano juga berperan dalam kesuksesannya. Seina juga sudah menikah mempunyai suami tampan, pengertian, pekerja keras, bahkan pendapatan kerja suaminya jauh lebih besar dari pendapatannya, masa depan Seina sudah dijamin suaminya kurang apalagi.
Seina menarik nafas menatap manik mata tajam suaminya lalu tersenyum
"Aku udah ada planing untuk itu, sebentar lagi aku mohon bersabar sedikit lagi ya aku juga cinta kamu I love you," ucapnya sambil mengelus rahang tegas Jevano.
"Love you to, sekarang kamu mandi siap-siap kita kerumah mama ya!"
"Iya aku mandi dulu, kamu juga buruan pake baju itu!"
"Nggak ahh gimana kalo aku mandi lagi sama kamu," godanya sambil menaikan sebelah alisnya
"NGAKK!" jawab Seina cepat lalu beranjak lari masuk ke kamar mandi sebelum Jeno macam-macam.
Jevano berjalan ke walk in close mengenakan celana pendek bahan cream dengan kaos putih lengan pendek, lalu menata rambut selesai ia tinggal menunggu Seina bersiap
Tok tok tok
"Permisi bapak ibu"
"Iya bi sebentar,'' jawab Jevano sambil berjalan membuka pintu
"Ada apa bi?"
"Bapak atau ibu sakit?" Tanya bi Iyem pembantu dirumah mereka
"Engga kok bi,kenapa?"
"Bibi kira sakit pak, soalnya tumben jam segini ibu belum turun biasanya bantu-bantuin buat sarapan," ujar bi Iyem khawatir
Jevano tersenyum sambil menggaruk kepala tidak jelas, yakali dia bilang kalo Seina nangis
"Mumpung weekend bi berduaan dulu," jawabnya sambil nyengir
"Oalah iya pak kalo gitu lanjutin aja, sarapannya sudah bibi siapkan dimeja. Bibi mau pamit ikut arisan dikomplek sebelah ga papa kan pak,"
KAMU SEDANG MEMBACA
OUR DESTINY [END]
Teen Fiction"Hamil gih biar aku jailin anak sendiri bukan anak orang!" sarkasnya lalu beranjak meninggalkan ranjang menuju kamar mandi. ✍️ April 2022-September 2022 High rank🏅 #6 Nomin #1 Gs #1 Genderswitch #1 Nomings #1 Jaemings