46.🏵️

19.1K 874 86
                                    

🐶🐰

"OPA AWAS!"

"Apa sih, bang. Opa kan mau duduk." Gerutu Jeffry, saat Jiera mendorong-dorong tubuhnya supaya ia bergeser.

"Awas opa. Ini boneka beluangna adek El, kecepit!"

Jeffry langsung bergeser, dan benar ternyata dari tadi dirinya menduduki boneka beruang coklat sampai penyot. Pantes empuk.

"Huwaaa opa."

"Ya Tuhan, apalagi bang. Opa udah geser loh, masih aja salah."

"Ini bonekana jadi jelek hiks. Nanti adek pasti malah-malah." Ucap Jiera sambil mengusap-usap wajah boneka beruang yang penyok sebelah.

"Adek baik, gak mungkin marah bang."

"Tapi ini bonekana dali papi El, nanti adek gak bisa bobo kalau bonekana jelek."

"Bisa bang, papi El udah pulang."

Jiera melotot "Papi dah pulang?"

"Iya."

"Kok dak kesini?"

"Ya ngapain? Rumahnya kan disana, yang ada pasukan kucingnya itu." Celetuk Mark di sofa sebelah.

"Telus ini bonekana?"

"Di buang." Jawab Mark enteng.

"Jangan! Buat Abang aja ya ayah."

"Emang Abang mau? Abang kan gak suka boneka."

"Mau ayah, hummm wangina enak." Jiera mencium boneka beruang itu, wangi sekali mirip wangi papi El. Pantas saja adiknya tadi marah-marah saat ia ingin meminjamnya.

"Yaudah. Ambil aja nanti ayah bilangin ke papi El."

"Yesss!" Jiera bersorak lalu berlari masuk kedalam kamar membawa boneka beruang coklat itu.

"Akhirnya dapet juga ya bang." Kekeh Tyana melihat kelakuan lucu cucu keduanya.

"Diliat-liat makin kesini, kelakuan Jiera tuh mirip Jevan pas kecil. Ya gak sih mah?" Tanya Jeffry pada sang istri.

"Iya mirip banget. Kalau mau apa harus dapet, gak mau ngalah. Banyak omong kalau lagi ada mau nya aja."

"Terus El mirip mas Mark pas kecil. Kalem, cerewet, ngalahan, pokonya bukan spesies bayi bar-bar. Tapi dua-duanya lucu, punya cara sendiri buat mengekspresikan diri." Lanjut nya lagi.

"Mas?"

"Apa pah?"

"Kamu waktu ambil bayi gak ketuker sama bayi Jevan kan?"

"Ya, enggak lah. Lagian pas Jiera lahir terus dibawa pulang, El kan masih di inkubator pah." Jawab Mark sambil nyemilin kacang goreng yang dibuat mamahnya tadi.

"Iya juga ya, lagian ruangan El dijaga ketat gak sembarang orang bisa masuk waktu itu."

"Tapi papah tuh masih gak habis pikir sama kejadian seminggu yang lalu tau mas." Ucap Jeffry lagi.

"Yang mana?" Tanya Mark bingung.

"Yang masuk ke empang pak RT?

"Ngejar tukang sayur?"

"Nyalain petasan di gardu listrik?"

"Atau yang ngejar anjing nya pak Cahyo? Yang mana satu pah? "

Absen Chantika satu persatu. Ibu dua anak itu sudah pusing melihat kelakuan-kelakuan ajaib putranya yang baru berumur dua tahun lebih itu.

"Ahahaha, kalian tau gak. Semua yang dilakuin Jiera itu, juga pernah dilakuin Jevano pas kecil. Mirip banget." Ucap Jeffry tertawa keras.

Mark berdecak, ia benar-benar tak menyangka kelakuan anaknya mirip seperti kelakuan sang adik waktu kecil. Bikin pusing.

OUR DESTINY [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang