21.🐤

14.9K 839 26
                                    

🐶🐰

"aku boleh berangkat?" Tanya seorang pria yang sudah rapi dengan setelan kemeja berwarna kuning dan celana bahan hitamnya. Berdiri didepan seorang wanita hamil.

"Iya."

"Janji gak rewel?"

"Aku gak rewel kok."

"Iki gik riwil kik." Ucap Jevano menye-menye "kemarin tuh aku gak ngantor seminggu kalau kamu lupa. Jenoooo gak mau ditinggal, kamu dirumah aja temenin nana. Tuh siapa tuh kemarin yang rewel?"

"Kan dedek yang minta."

"Dedek apa mami nya nih?"

"Ihh udah buruan berangkat, nanti kamu telat gaboleh masuk kantor."

"Aku pak bos nya. Seminggu gak ngantor gak ada yang berani marah-marah."

"Si paling pak bos." Seina mencibir

Jevano mencubit pipi chubby istrinya dengan gemas, juga menciumi nya berulang kali.

"Yaudah aku berangkat ya. Inget gaboleh nakal. Gaboleh banyak pikiran, pikirin aku aja gak papa itu bikin sehat."

"Dedek gaboleh nakal, gaboleh rewel, kalau mau apa-apa tunggu papi pulang kerja ya sayang ya." Jevano berjongkok mencium buah hatinya yang masih didalam perut, ia berdiri mengecup kening istrinya lama.

"Hati-hati, pulang tepat waktu." Seina mengecup bibir Jevano sekilas.

Jevano mengangguk kemudia melangkahkan kakinya masuk kedalam mobil yang sudah disiapkan di halaman depan rumah. Seina melambaikan tangannya sampai mobil yang dikendarai Jevano mulai menjauhi pekarangan rumah dan pak Tomo menutup pintu gerbangnya.

Seina memilih masuk kedalam kamarnya. Mengambil sebuah kotak berukuran sedang tidak terlalu kecil ataupun besar dari dalam lemari pakaiannya, ia membawa kotak itu kearah ranjang, duduk diatas kasur dengan kotak setengah besar itu diatas pangkuannya.

Seina membuka kotak itu mengeluarkan beberapa benda kenangan masa kecil yang sudah lama ia simpan. Tangannya mengambil selembar foto usang yang terselip dipinggir kotak, itu foto keluarga nya, ayah,ibu juga dirinya yang masih berusia beberapa bulan.

Setelah pertemuan tidak sengaja dengan ayah kandungnya seminggu yang lalu, seina masih terus kepikiran sampai ia harus meminta Jevano untuk tetap dirumah menemani dirinya.

Seina berfikir apa dirinya terlalu egois? karena tidak ingin bertemu dengan orang tuanya lagi, tapi itu salah mereka sendiri. Seina korban disini dia hanya mencoba melindungi dirinya.

"Apa kalian merindukan ku?" Tanya seina pada foto yang sedmag ia pegang.

"Apa kalian merasa bersalah karena sudah membuangku?"

"Ck, anak tidak berguna seperti ku memang pantas dibuang kan."

Seina memasukkan kembali barang-barang tadi kedalam kotak itu, ia akan mencoba masa bodoh. Hidupnya sudah lebih dari kata cukup walaupun tanpa kedua orangtuanya, ia tidak perlu lari ataupun menghindari.

🐤🐤🐤

Jevano masuk kedalam ruang kerjanya, ia tidak kaget melihat ayah nya duduk di kursi kerjanya untuk mencari pundi-pundi uang. Karena ayahnya sudah ia tumbalnya seminggu ini untuk menghandle pekerjaan nya selama Jevano meliburkan diri dadakan.

"Pagi pak bos?"

"Gimana?"

"Apanya?"

Bukanya menjawab salam nya, ayahnya itu malah balik bertanya.

OUR DESTINY [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang