Arzeya || 11

1.5K 97 27
                                    

Haloo guysss! Author kembali!! Makasih ya yang udah nunggu cerita "arzeya" update!!

Gimana nih masih stay baca cerita "Arzeya" ga nih?

Ada yang nungguin update cerita ga?

Gimana pendapatan kalian tentang "Arzeya"?

Bantu support cerita "Arzeya" terus yaa!!

Seperti biasa jika ada salah dalam penulisan mohon di tandai ya biar bisa diperbaiki secepat-cepatnya!!

Oke selamat membaca!!

*****

Setelah kejadian kemarin Zeya menjadi anak yang lebih dingin tidak bobrok seperti biasanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setelah kejadian kemarin Zeya menjadi anak yang lebih dingin tidak bobrok seperti biasanya. Membuat semua sahabatnya heran dengan perubahan Zeya.

Mereka saling pandang, ragu untuk bertanya kepada Zeya apa yang terjadi. Mereka sedang berada di kantin untuk istirahat.

"Zey ikut gue." Celetuk Agas sambil berjalan duluan yang hanya mendapat deheman dari sang empu.

Zeya terus mengikuti Agas dari belakang, sepanjang koridor sekolah mereka tidak berbicara sepatah kata pun, hanya terdengar sorakan dari fans mereka. Termasuk Zeya juga memiliki fans yang lumayan banyak karena parasnya yang begitu cantik dan ia juga seorang anggota geng motor.

Ceklekk.

Agas membuka pintu rooftop, memang rooftop adalah tempat yang paling tenang untuk menenangkan diri.

Mereka duduk di sebuah kursi yang telah disediakan, menatap langit yang cerah matahari bersinar dengan teriknya. Beberapa menit hening akhirnya Zeya membuka suara.

"Gas?Lo mau ngomong apa?" Tanya Zeya tanpa mengalihkan pandangannya.

Agas menoleh sekilas dan kembali menatap langit. "Dia udah balik terus lo mau apa sekarang?"

Zeya tersenyum sekilas "Gue ga tau Gas, gue juga bingung nentuin jalan hidup gue."

"Topeng lo tebel Zey." Ujar Agas tanpa sadar.

Tampak Zeya menghela nafas panjang.

"Ya gimana lagi Gas, gue ga mau di kasihani cuman gara-gara hidup gue yang gak sesuai sama apa yang gue tunjukin ke semua orang, kecuali lo sahabat gue satu-satunya yang tau kehidupan gue. Walaupun ga sengaja juga lo taunya." Ucap Zeya diakhiri dengan terkekeh mengingat kembali saat Agas mengetahui kelakuan ayah Zeya.

Flashback on.

"Gas ambilin buku gue ketinggalan di rumah Zeya ya?" Ujar Gavin meminta bantuan.

"Ogah." Jawab Agas dengan malas.

"Dihh!! Emang mau lo gue bilangin mami, kalau lo ga mau bantuin adek sendiri. Sekalian aja biar uang jajan lo di potong, lumayan lah buat tambahan gue." Ucap Gavin dengan seringainya.

ARZEYA [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang