Arzeya || 26

857 74 25
                                    

Halooo guyss!!

HAPPY READING!

Typo bertebaran dimana-mana.

*****

"Pah? Kenapa papa ga bilang apa-apa soal perjodohan ini?" Tanya Arsha memberanikan diri menatap mata ayahnya. Mereka sedang berbicara di ruang tamu.

Setelah acara makan malam tersebut kedua keluarga memutuskan untuk segera pulang ke rumah masing-masing.

"Bukan urusan kamu. Kamu hanya perlu menerima saja." Jawab Edward dengan datar.

"Pa? Arsha berhak nentuin masa depan Arsha sendiri pa. Selama ini Arsha udah turutin semua kemauan papa. Tali tolong pa untuk kali ini biarin Arsha pilih sendiri."

"Sejak kapan kamu membangkang seperti ini?!" Tanya Edward dengan nada tinggi. "Sejak kamu berteman dengan anak geng tidak jelas itu kamu terus membangkang!!"

"Pa! Arsha ga suka papa jelekin temen-temen Arsha!! Arsha bakal nolak perjodohan ini sampai kapan pun!" Tegas Arsha dengan menatap tajam ayahnya.

Plak!

Satu tamparan mengenai pipinya, ia sedikit meringis kesakitan karenanya tamparan keras dari papanya.

"DASAR ANAK TIDAK TAHU DIRI!!" Bentak Edward yang sudah kehabisan kesabaran.

"SAMPAI KAPAN KAMU MAU MALU-MALUIN SAYA?! JAWAB?!!"

Arsha hanya diam, sambil memegang pipinya yang sedikit perih.

"SUDAH CUKUP KAMU PERMALUKAN SAYA DENGAN NILAI AKADEMIK KAMU!!"

Arsha beralih menatap ayahnya dengan tatapan sendu, kemudian ia tertawa hambar. "Malu-maluin kata papa? Hahaha."

"Arsha udah berjuang pa, demi papa!! Semua perkataan papa, Arsha turutin!! Papa kekang Arsha, Arsha ga masalah, papa nuntut Arsha untuk jadi sempurna? Udah Arsha usahain. Tapi apa? Papa ga pernah sedikitpun hargain perjuangan Arsha!!"

"SUDAH BERANI KAMU MEMBANGKANG ORANG TUA?! SEJAK KAPAN KAMU JADI PEMBANGKANG!!"

"HAHAHA. PAPA YANG BUAT ARSHA JADI GINI!! ARSHA GA PERNAH DAPET KASIH SAYANG DARI PAPA. APA PANTAS PAPA MENYALAHKAN ARSHA?!!"

Plak!

Arsha kembali meringis kini pipi kanan dan kirinya terasa perih.

"JANGAN MENGGURUI SAYA, KAMU. TAU APA KAMU SOAL KASIH SAYANG?!!"

"Haha. Masih ga sadar?" Ujar Arsha seraya tersenyum meremehkan.

"BAJINGAN KAMU!! APA MAKSUD KAMU BERBICARA SEPERTI ITU?!!" Tanya Edward sambil memegang kerah baju Arsha.

"Menurut anda?" Tanya Arsha balik.

Bugh!

Satu pukulan melayang tepat di perut Arsha.

"Sekali lagi kamu membangkang saya, maka jangan harap kamu menginjakkan kaki di rumah ini lagi dan jangan berharap kamu adalah anak saya!" Tegas Edward penuh penekanan, kemudian berlalu untuk meninggalkan Arsha.

*****

Pukul 21.35 seorang gadis sedang sibuk melamun di kolam renang. Ia merendam kakinya di kolam sambil melihat bintang.

"Mama liat Zeya gak ya dari sana?" Monolognya sambil menatap langit dengan tatapan sendu.

"Mama, Zeya mau cerita. Kalo mama ga bisa jawab, mama cukup denger aja ya?"

ARZEYA [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang