Arzeya || 14

1.4K 102 28
                                    

Haii guyss author come back!!

Masih sepi nih🙂 tapi tenang emak mu ini tetap update kok.

Sebelum baca follow dulu juga bisa kali😂

Kalau ada salah dalam penulisan mohon di tandai ya biar bisa diperbaiki secepat-cepatnya.

Oke tanpa basa-basi lagi happy reading.

*****

"Cihh

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Cihh. Saya sudah bertanya baik-baik, dimana cucu saya?!" Kini amarah Reymond tidak dapat ditahan lagi.

"Saya sudah bilang say----"

Bruakk!!

Ucapan Reyno terpotong oleh suara pintu yang dibanting keras dari luar.

"T-tuan saya menemukan nona!" Ujar Alister dengan nafas terengah-engah.

Deg!

Jantung Reymond berpacu cepat mendengar penuturan Alister.

"Dimana cucu saya?!" Tanya Reymond langsung ke intinya.

"Nona berada di gudang tua belakang mansion tuan."

Reymond segera keluar ruangan, namun saat sampai di ambang pintu. "Jangan ganggu cucu saya lagi!" Tegas Reymond kepada Reyno dengan tatapan tajamnya.

Setelah mengatakan itu ia dan Alister segera bergegas untuk menghampiri cucunya.

Sesampainya didepan gudang ia membuka pintu seketika detak jantungnya serasa berhenti berdetak. Bagai ditusuk seibu anak panah hati Reymond sangat sesak kala melihat keadaan cucunya yang mengenaskan. Luka di sekujur tubuh menjadi goresan yang cukup memberi luka mendalam, darah terus mengalir kemeja putih yang ia kenakan kini berubah menjadi merah darah dan juga tubuh yang meringkuk di pojok ruangan.

Kini air mata sudah mengalir, ia menangis sambil memeluk cucunya. Sebagai seorang kakek ia telah gagal menjaga apa yang seharusnya ia jaga dengan hati-hati.

Zeya tersadar ketika wajahnya basah namun bukan dengan air mata miliknya melainkan karena air mata seseorang yang ia rindukan dan juga pelukan hangat yang ia rasakan. Ia mendongak mencoba menatap sang empu, Zeya tersenyum getir hatinya ikut tersayat saat melihat kakek kesayangannya menangis di pelukannya. Zeya berusaha menghapus air mata Reymond.

Reymond sempat terkejut saat merasakan tangan mungil yang dingin mengusap pipinya, tepatnya mengusap air matanya. Reymond kembali meneteskan air mata, ia tidak sanggup melihat keadaan sang cucu.

"Maaf." Hanya kata itu yang mampu terucap dari mulut Reymond.

"Grandpapa ga salah. Papa juga ga salah jangan laporin papa ke polisi ya? Grandpapa harus janji sama Zeya." Ucap Zeya sambil menunjukkan jari kelingkingnya dengan gemetar menahan rasa sakit di sekujur tubuhnya.

ARZEYA [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang