HDS | 26

9.1K 623 34
                                    

"Kak, sebenarnya mau cari buku apa sih?" Tanya Ara yang menatap kesal kearah Arsen karena sejak tadi mereka berdua hanya berputar-putar di area toko buku.

"Nggak ada bukunya." Jawaban Arsen membuat Ara semakin kesal dibuatnya. "Emang mau cari buku apa?" Tanya Ara kembali kepada Arsen namun cowok itu sama sekali tidak menjawab pertanyaan Ara.

"Ya udah deh kalau gitu kamu aja yang beli bukunya terserah mau buka apa aja aku bayarin." Mendengar itu membuat Ara mengembangkan senyumnya dengan lebar sambil menatap kearah Arsen.

"Beneran nih?" Tanya Ara memastikan kembali kepada Arsen, mendapat anggukan dari cowok yang berada di hadapannya membuat Ara dengan cepat berlari ke arah deretan rak novel.

Sedangkan Arsen cowok itu hanya tersenyum menatap kearah Ara yang berlari meninggalkannya begitu saja. "Sebenarnya gue ke sini nggak mau beli buku." Gumam Arsen dengan suaranya yang sangat pelan sambil berjalan mengikuti ke mana Ara pergi.

Jika mengingat itu membuat Arsen kembali terkekeh pelan karena sebetulnya dirinya tidak ingin membeli buku tetapi ingin mengajak Ara pergi, meskipun hanya ke toko buku saja.

"Ini boleh nggak?" Tanya Ara sambil memperlihatkan dua buah buku novel yang berada di tangannya, mendapat anggukan dari Arsen membuat Ara dengan cepat memeluk tubuh Arsen sambil mengucapkan berulang kali kata terima kasih kepada cowok yang sudah mentraktir buku novel kepadanya.

"Makasih ya kak Arsen yang ganteng udah dibeliin novel." Arsen yang mendengar itu hanya terkekeh pelan sambil mengusap kepala Ara yang masih berada di dalam pelukannya.

Mereka berdua tidak sadar jika ada 3 pasang mata yang menatap ke arahnya dengan tatapan yang sangat heran. Setelah Ara menyadari jika dirinya masih berada di dalam pelukan Arsen segera melepaskan diri.

Setelah membayar buku novel milik Ara Arsen segera melajukan motornya untuk mengantarkan Ara pulang. Setelah mengantarkan Ara pulang Arsen juga bergegas untuk pulang ke rumahnya karena cuaca yang tiba-tiba mendung.

***

Pukul 2 siang Arga sudah keluar dari kantor nya untuk menjemput sang istri karena rencananya mereka berdua akan melihat Alvaro yang bekerja sebagai montir di bengkel milik Denis.

Saat Arga memberhentikan mobilnya di depan rumahnya Arga dapat melihat sang istri yang sudah duduk di depan rumah dengan pakaian yang sudah rapi.

Setelah Alana masuk ke dalam mobil Arga segera melajukan mobilnya untuk sampai di bengkel milik Denis. Rencananya mereka berdua tidak akan turun dari mobil karena mereka berdua akan melihat Alvaro dari jauh.

Setelah menempuh perjalanan kurang lebih setengah jam akhirnya mobil yang dikendarai oleh Arga berhenti juga di seberang jalan yang berada tidak jauh dari bengkel milik Denis. Alana dan juga Arga dapat melihat seorang anak laki-laki dengan kaos berwarna hitam dan juga celana pendek berwarna senada sedang mengerjakan sebuah motor di hadapannya.

"Lihatlah anak kita sudah mandiri, dia bisa mencari uangnya sendiri untuk menghidupi istri dan juga anaknya." Kata Arga yang terus menatap kearah luar jendela dimana tatapannya tertuju kearah anak laki-laki yang tak lain adalah Alvaro.

"Mama bangga sama dia, setidaknya dia mampu mempertanggungjawabkan semua perbuatannya. Dengan menikahi Aurora dan juga menafkahi istrinya itu dengan hasil kerjanya sendiri." Kata Alana yang menatap kagum kearah Alvaro yang tengah mengusap keringat yang menetes di dahinya.

Sedangkan Alvaro cowok itu sesekali mengusap keringat yang terus menetes dari dahinya dengan tangan kirinya. Karena tangan kanannya terdapat beberapa tetes oli yang menempel. Sesekali Alvaro juga berbincang kepada Andri dan juga Harry.

Hujan Disaat SenjaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang