HDS | 61

5.6K 467 27
                                    

Rasanya hari berlalu begitu cepat, baru saja kemarin Alvaro dan yang lain melaksanakan ujian pertama. Nyatanya hari ini adalah ujian terakhir mereka, senang rasanya ujian itu akan berakhir hari ini. Tapi juga sedih, yang artinya mereka akan berpisah mengejar mimpi masing-masing.

"Kita semua kerumah gue yuk, Aurora ngundang kalian semua." Alvaro berkata disela-sela tangannya yang bergerak diatas ponsel. Ia baru saja mendapatkan pesan dari Aurora untuk mengajak teman-temannya datang.

"Wih, ada makanan nih." Potong Calvin dengan gembiranya.

"Ngajak mereka berdua aja." Sambung Lingga menatap Friska dan Naomi yang berjalan memasuki kantin, Alvaro dan ketiga sahabatnya memang sudah menyelesaikan ujian mereka dari dua setengah jam yang lalu.

Bukannya langsung pulang mereka berempat malah duduk dikantin selama itu, bahkan sampai siswa sesi dua sudah menyelesaikan ujian mereka.

"Friska!!" Teriak Rafael sedikit keras. Lingga dan Alvaro hanya menggelengkan kepala melihat Rafael.

Friska yang merasa namanya dipanggil segera menoleh kesamping dan mendapati Rafael dan yang lain tengah menatap mereka berdua, "Kita kesana yuk." Kata Friska pada Naomi yang masih berdiri disampingnya.

Setelah mendapat anggukan dari Naomi Friska mengayunkan kakinya mendekati Rafael dimeja paling ujung dikantin. "Hay!!" Sapa Friska dengan senyum manis dibibirnya.

"Sini duduk!!" Perintah Rafael menepuk kursi disampingnya yang kosong. Friska segera mendudukkan bokongnya dikursi yang ditepuk Rafael tadi, senyum terus ia pancarkan.

"Sini Naom duduk disini, disamping gue!!" Calvin dengan sewot menarik tangan Naomi membuat gadis itu terduduk disamping Calvin.

Meja itu dikelilingi oleh enam kursi, ada empat kursi bersampingan dan dua kursi lainnya bersebrangan, "Ih Calvin sakit tauk!!" Pekik Naomi yang kesal dengan tingkah Calvin.

"Eh heheh maaf deh, habisnya kesel liat mereka berdua." Calvin menggaruk tengkuknya yang tidak gatal. Lingga yang semula tersenyum kini menatap Calvin dengan datar.

"Kalian diundang Aurora buat dateng sama kita." Calvin berkata sambil menyedot es teh manisnya.

"Beneran?" Tanya Friska antusias. Alvaro mengangguk pelan menatap Friska, "Yaudah kita pergi sekarang." Alvaro berdiri dari duduknya yang diikuti oleh Friska dan yang lain juga.

"Kamu mau sama aku apa sama Naomi?" Tanya Rafael saat tiba diparkiran sekolah, Friska menatap Naomi bergantian menatap Rafael.

"Wah!! Sekarang mah panggilannya udah aku kamu an ya. Udah nggak lo gue." Calvin kembali bersuara, cowok itu sudah mendudukkan dirinya diatas motor miliknya sendiri.

"Iya sekarang lo bisa romantis juga ya Raf." Potong Lingga yang mendapat anggukan dari Calvin, Alvaro, ia hanya diam menatap orang orang yang sedang berbicara dihadapannya.

"Iya lah, kan Friska udah berhasil luluhin temen kalian." Naomi ikut menjawab, tubuhnya sengaja menyenggol tubuh Friska membuat gadis itu tersipu malu.

"Udah udah, jadi nggak nih?" Tanya Alvaro yang mulai lelah berdiri dan menyaksikan interaksi sahabatnya itu.

"Eh eh, iya bapak Alvaro yang terhormat. Jadi kok jadi." Jawab Calvin yang dengan cepat memasang helm dikepalanya.

Rafael dan Calvin sudah keluar dari parkiran terlebih dahulu yang diikuti oleh Friska dan Naomi yang berboncengan, Friska memutuskan untuk bersama dengan Naomi saja karena tidak mau dibuat bahan olok-olokan oleh Calvin.

Alvaro dan Lingga masih diatas motor mereka, bersiap untuk memakai helm masing-masing. "Lo nggak cemburu kan liat Rafael sama Friska?" Tanya Lingga dengan pelan.

Hujan Disaat SenjaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang