"Hati hati aja jalannya Ra." Aurora tersenyum mendengar Alvaro yang selalu memperhatikannya.
Pasangan muda itu tengah berjalan bergandengan tangan ditengah taman, banyak sekali orang-orang yang berlalu lalang ditaman pagi ini.
"Mau udahan apa lanjut?" Tanya Alvaro yang menyadari perubahan wajah Aurora yang terlihat kelelahan.
"Istirahat sebentar aja, nanti lanjut lagi ya." Jawaban Aurora mendapatkan anggukan kecil dari Alvaro dan senyum hangat dari laki laki yang menjadi suaminya itu.
Mereka berdua memilih duduk dipinggir jalan didekat pohon besar yang berada ditaman. Alvaro mengeluarkan botol air mineral dari sakunya yang ia bawa dari rumah dan memberikannya kepada Aurora.
"Nih Ra, diminum dulu kasian dedek bayinya. Pasti dia kehausan diajak jalan jalan" Aurora yang tengah memperhatikan jalan seketika menoleh kearah sang suami yang tengah menyodorkan air mineral kepadanya.
Aurora hanya terkekeh pelan dengan tangan yang mengambil air dari sang suami. Diteguknya air itu hingga setengah botol, Aurora kembali menutup air tersebut dan tersenyum kearah Alvaro.
Setelah cukup lama beristirahat kedua pasangan suami istri itu memutuskan untuk pulang ke apartemen mereka dikarenakan hari yang mulai siang.
Sesampainya di apartemen Aurora dan juga Alvaro segera membersihkan diri secara bergantian di dalam kamar mandi kamar mereka berdua, setelah selesai tidak ada yang harus mereka lakukan lagi selain bersantai.
Aurora datang menghampiri Alvaro dengan segelas minuman dingin di tangannya. Wanita hamil itu terlihat duduk di samping sang suami dan meletakkan minuman yang ia bawa di atas meja yang berada di hadapannya.
Sedangkan Alvaro calon papa muda itu tengah bermain game di ponselnya dan tidak menyadari bahwa sang istri tengah duduk di sampingnya dengan senyum yang sangat hangat dan penuh cinta.
"Lihat tuh dek ayah kamu serius banget main gamenya sampai-sampai kamu dicuekin." Mendengar kalimat tersebut Alvaro segera mengalihkan pandangannya ke arah sang istri yang tengah duduk di sampingnya.
Alvaro yang mendengar itu hanya menyengir saja kemudian meletakkan ponselnya di atas meja dan segera memeluk sang istri dengan sangat erat.
"Aduh, Al jangan gini engap tahu!!" Pekik Aurora dengan cepat saat mendapatkan pelukan dari sang suami. Bukannya melepaskan pelukannya Alvaro semakin memeluk sang istri dan menyembunyikan wajahnya di leher sang istri membuat Aurora merasa sangat geli dengan perlakuan Alvaro.
Sepersekian detik Aurora terlihat diam sambil menikmati pelukan hangat dari sang suami, tidak ada suara di antara keduanya dan hanya ada keheningan yang melanda untuk beberapa saat.
Tiba-tiba tangan Alvaro terlulur menuju ke perut Aurora yang nampak buncit itu, yang mungkin sebentar lagi perut itu tidak akan buncit dikarenakan sang buah hati yang akan keluar dalam waktu dekat ini.
Tangan Alvaro perlahan bergerak naik turun mengelus perut itu, Alvaro dapat merasakan pergerakan di dalam perut Aurora. Bibirnya nampak tersenyum tipis saat mendapatkan respon baik dari sang anak. Begitupun dengan Aurora wanita itu hanya tersenyum sambil memperhatikan perutnya yang tengah dielus oleh sang suami.
Tiba-tiba Alvaro melepaskan pelukannya dan juga melepaskan tangannya dari Aurora. Laki-laki itu perlahan bergerak turun ke bawah menempatkan dirinya di bawah Aurora yang tengah duduk di sofa.
Aurora hanya memperhatikan apa yang dilakukan oleh Alvaro saat ini, perlahan wajah Alvaro mendekat ke arah perutnya dan kemudian bibir milik sang suami menyentuh perut buncitnya yang tertutupi oleh daster berwarna biru muda.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hujan Disaat Senja
Teen Fiction𝑺𝑸𝑼𝑬𝑳 𝒅𝒂𝒓𝒊 𝑺𝒂𝒉𝒂𝒃𝒂𝒕𝒌𝒖 𝑺𝒖𝒂𝒎𝒊𝒌𝒖 Kisah tentang Alvaro Galih Pratama, cowok berusia 18 tahun yang bersekolah di SMA BHINEKA. Alvaro adalah anak dari pasangan suami istri bernama Arga dan Alana, mempunyai sosok adik perempuan bern...