Hari ini adalah hari ulangtahun Friska sahabat Aurora, meskipun hari ini hari Minggu tetapi Aurora masih bekerja sebagai pelayan di restoran Veteran.
Rencananya nanti setelah dirinya pulang bekerja akan membeli hadiah untuk sahabatnya itu, meskipun Aurora tau hadiahnya pasti tidak akan berarti bagi Friska.
Setelah bekerja sampai jam 2 siang akhirnya Aurora sudah diperbolehkan untuk pulang, "Mbak aku pergi dulu." Kata Aurora kepada teman bekerjanya.
"Iya hati-hati." Jawab wanita itu sambil melambaikan tangannya kearah Aurora. Kali ini Aurora pergi menggunakan angkutan umum seperti biasanya untuk menuju ke salah satu mall yang berada dekat dari restoran tempatnya bekerja.
Aurora memang tidak pernah pergi ke mall sama sekali sebelumnya, ia hanya pergi 1 tahun sekali untuk membelikan hadiah untuk sahabatnya Friska, meskipun hadiah yang ia beli terbilang sangat murah.
Aurora terus berjalan menyusuri area mall untuk mencari hadiah untuk sang sahabat, sampai akhirnya nya Aurora berhenti tepat di depan sebuah gaun berwarna putih yang memiliki tali di pinggang yang nampak sangat indah.
Aurora segera menggelengkan kepalanya karena ia yakin uangnya tidak akan cukup untuk membeli gaun tersebut, dirinya kembali melanjutkan langkah kakinya menuju ke deretan deretan baju. Sampai akhirnya langkahnya kembali terhenti di sebuah dress berwarna biru di bawah lutut, sangat sederhana namun begitu indah di matanya.
Sebelum memutuskan untuk membeli dress tersebut Aurora memilih untuk melihat terlebih dahulu berapa harga dari dress yang ingin ia beli. "Ah nggak apa-apa deh, 400.000." kata Aurora yang akhirnya memutuskan untuk membeli dress berwarna biru tersebut meskipun harganya lumayan tinggi untuk sebuah dress.
"Mbak saya mau ini." Kata Aurora kepada pelayan yang sejak tadi berdiri di sampingnya. Pelayan tersebut segera melayani Aurora dengan mengambilkan dress pilihan Aurora kemudian membungkusnya kedalam sebuah plastik.
"Ini mbak, jadi 370.000. Dapet diskon soalnya." Kata pelayan tersebut yang menyerahkan kantong plastik yang berisi sebuah deras yang akan dibeli oleh Aurora.
Aurora hanya menampilkan senyum tipisnya karena sejujurnya dia sangat bahagia mendapatkan diskon 30.000, uang 30.000 itu bisa ia gunakan dua kali naik angkutan umum untuk pergi ke sekolah dan masih bisa mendapat kembalian.
Dengan hati gembira Aurora pulang kerumahnya dengan membawa kantong plastik berisi hadiah untuk sahabatnya, namun sebelum itu Aurora mampir terlebih dahulu di sebuah toko yang menjual kotak hadiah yang berada tidak jauh dari rumahnya.
***
"Iya silahkan, makasih ya." Kata Friska kepada teman-temannya yang baru saja datang ke acara ulang tahunnya. Acara ulang tahunnya memang diadakan di sebuah hotel yang sudah ia sewa satu minggu sebelum acara ulang tahunnya.
Friska memang sengaja mengadakan acara ulang tahunnya yang ke-18 di sebuah hotel karena sudah mendapatkan izin dari kedua orangtuanya lagi pula kali ini Friska mengundang banyak sekali teman-teman satu angkatan nya di SMA BHINEKA.
"Varo akhirnya kamu dateng juga." Kata Friska yang nampak gembira saat melihat sang kekasih yang berjalan bersama dengan 3 sahabatnya. Alvaro menatap Friska dengan tatapan yang sangat sulit diartikan karena menurutnya malam ini Friska sangatlah cantik dengan balutan gaun berwarna putih dan juga sebuah mahkota kecil di atas kepalanya.
"Ini hadiah buat lo." Kata Rafael sambil memberikan sebuah kotak yang didalamnya berisi hadiah yang sudah ia beli kemarin bersama dengan 3 sahabatnya yang lain yaitu Lingga, Calvin dan juga Alvaro.

KAMU SEDANG MEMBACA
Hujan Disaat Senja
Ficção Adolescente𝑺𝑸𝑼𝑬𝑳 𝒅𝒂𝒓𝒊 𝑺𝒂𝒉𝒂𝒃𝒂𝒕𝒌𝒖 𝑺𝒖𝒂𝒎𝒊𝒌𝒖 Kisah tentang Alvaro Galih Pratama, cowok berusia 18 tahun yang bersekolah di SMA BHINEKA. Alvaro adalah anak dari pasangan suami istri bernama Arga dan Alana, mempunyai sosok adik perempuan bern...