"Lo kemana sih kemarin kok nggak masuk sekolah?" Tanya Naomi dengan cepat saat melihat Aurora yang sudah duduk di sampingnya.
"Kemarin gue ada urusan, jadi nggak masuk." Jawab Aurora dengan sedikit senyum di bibirnya. Naomi hanya mengangguk-anggukan kepalanya pelan pertanda ia mengerti.
"Kemarin gue kerumah lo, tadi nggak ada." Kata Naomi kembali yang menatap kearah Aurora. "Kan udah gue bilangin kemarin gue ada urusan jadi gue nggak di rumah." Lagi-lagi Naomi hanya menganggukkan kepalanya pelan.
"Pagi semua!!!" Sapa seorang gadis dengan sangat bahagia sambil memasuki kelasnya. Siapa lagi kalau bukan Friska sosok gadis cantik yang sangat cerewet dan juga heboh di dalam kelasnya.
"Pagi." Jawab Naomi dan juga Aurora secara bersamaan sambil menampilkan senyumnya. Tidak lama seorang guru laki-laki datang dan memberi pembelajaran kepada murid-muridnya.
Selama pembelajaran itu Aurora yang biasanya aktif untuk menjawab pertanyaan hanya diam sambil sesekali melamun membuat Naomi yang duduk disampingnya sangat heran dengan salah satu sahabatnya itu.
***
"Ayo kita kekantin." Kata Friska dengan cepat yang sudah berdiri dari duduknya menatap kearah dua sahabatnya.
"Gue di sini aja, kalian pergi aja ke kantin." Jawab Aurora yang mendapat anggukan cepat dari Friska. "Lo pergi aja duluan sama yang lain gue mau ngerjain tugas yang belum selesai." Sambung Naomi yang kembali mendapat anggukan dari Friska.
"Emang lo mau ngerjain apa?" Tanya Aurora yang menatap serius kearah Naomi. sedangkan Naomi gadis itu hanya terkekeh pelan sambil memukul bahu milik Aurora dengan pelan sehingga tidak menyakiti Aurora.
"Enggak ada sih gue lagi males aja jalan sama Friska." Jawab Naomi yang menampilkan deretan giginya yang putih. "Oh ya, lo ada masalah. Gue perhatiin dari tadi sikap lo aneh banget." Kata Naomi yang sejak tadi merasakan perubahan besar dari diri sang sahabat.
"Nggak ada kok, cuma perasaan lo doang kali." Jawab Aurora dengan tersenyum mencoba meyakinkan kepada sang sahabat bahwa dirinya baik-baik saja dan sedang tidak menghadapi masalah apapun.
"Kalau ada masalah lo cepet-cepet cerita sama gue." Aurora hanya menganggukkan kepalanya pelan pertanda ia mengerti sebelum akhirnya ia menatap kearah pintu di mana ada seorang cowok yang tengah berdiri menatapnya.
Aurora segera menundukkan kepalanya saat melihat cowok itu berjalan mendekat ke arahnya, "Loh Varo, Friska kan ada dikantin." Kata Naomi saat melihat Alvaro kekasih dari sahabatnya yaitu Friska berjalan ke arahnya.
Sedangkan Alvaro cowok itu menatap kearah Aurora yang tengah menundukkan kepalanya. Bahkan Alvaro tidak bisa melihat wajah dari seseorang yang hidupnya sudah ia hancurkan.
"Gue-" perkataan Alvaro terpotong dengan ucapan tiba-tiba dari Friska yang datang dari belakang.
"Varo, kok kamu kesini sih. Aku udah nungguin kamu dikantin." Dengan cepat gadis yang bernama Friska itu menarik lengan Alvaro membuat cowok itu mengikuti kemana Friska pergi.
Naomi hanya menatap kearah Friska dan juga Alvaro yang sudah keluar dari kelasnya. "Aneh banget sih Alvaro." Gumam Naomi dengan suaranya yang sangat pelan setelah melihat Alvaro dan juga Friska yang tidak terlihat lagi.
"Eh, lo kenapa?" Tanya Naomi dengan cepat saat melihat Aurora yang terus saja menundukkan kepalanya. "Hah!!" Pekik Aurora yang kaget dengan sentuhan yang diberikan oleh Naomi di pundaknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hujan Disaat Senja
Teen Fiction𝑺𝑸𝑼𝑬𝑳 𝒅𝒂𝒓𝒊 𝑺𝒂𝒉𝒂𝒃𝒂𝒕𝒌𝒖 𝑺𝒖𝒂𝒎𝒊𝒌𝒖 Kisah tentang Alvaro Galih Pratama, cowok berusia 18 tahun yang bersekolah di SMA BHINEKA. Alvaro adalah anak dari pasangan suami istri bernama Arga dan Alana, mempunyai sosok adik perempuan bern...