"MAMA!!!" Teriak Ara dari dalam kamarnya dengan sangat keras membuat Alana yang sedang berada didapur langsung berlari menaiki anak tangga untuk melihat apa yang terjadi kepada putrinya.
"Kenapa?" Tanya Alana kepada putrinya di tengah-tengah tangga di mana Ara yang sudah turun dari atas. Alana dapat melihat air mata yang turun dari kedua bola mata Ara namun Ara segera menghapusnya dengan cepat.
"Kamu kenapa, hey?" Tanya Alana sambil menangkup kedua pipi milik Ara. "Anterin Ara kerumah sakit. Kak Arsen kecelakaan." Jawab Ara dengan cepat yang membuat Alana langsung syok saat mendengar jika anak dari sahabatnya masuk ke rumah sakit.
Dengan bergegas Alana mengambil kunci mobilnya dan segera pergi ke rumah sakit bersama dengan Ara yang saat ini duduk di sampingnya. "Kamu tau dari mana?" Tanya Alana di tengah-tengah kegiatannya yang fokus mengemudi.
"Tadi Ara itu ngirim pesan ke kak Arsen, tapi nggak ada balasan sama sekali dari kak Arsen terus Ara telepon aja. Yang angkat itu bukan kak Arsen tapi Tante Olive terus tante Olive bilang kalau kak Arsen kecelakaan dan saat ini ada di rumah sakit." Alana tidak lagi bertanya kepada putrinya itu.
Sesampainya di rumah sakit Ara langsung berlari begitu saja meninggalkan Alana yang masih berada di parkiran mobil. "Mama." Panggil Ara kembali kepada sang Mama yang masih berjalan di belakang padahal dirinya sudah berdiri di meja resepsionis.
"Iya tunggu." Jawab Alana yang sudah sampai di depan Ara. Setelah Alana bertanya di mana ruangan Arsen Alana dan juga Ara segera pergi ke kamar yang sudah diberitahukan oleh suster sebelumnya.
Tok.
Tok.
Tok.
Sedangkan Olive yang berada di dalam langsung membukakan pintu untuk seseorang yang mengetuk pintu ruangan putranya.
"Eh Al, Ara." Kata Olive saat melihat jika ada Alana dan juga Ara yang ternyata datang.
"Tante kak Arsen kemana?" Tanya Ara dengan cepat kepada Olive. Sedangkan Olive hanya tersenyum sambil menunjuk ke arah ranjang di mana ada seorang cowok yang tengah berbaring dengan perban di kepalanya.
"Permisi ya Tante, Ara jenguk kak Arsen dulu." Kata Ara setelah menyalami tangan Olive. Saat masuk ke dalam ruangan Arsen Ara dapat melihat ada Toni yang biasa dengan ia Panggil Om Toni.
"Om Toni." Panggil Ara dengan sangat pelan sambil berjalan ke arah Toni yang tengah duduk di sofa. "Eh Ara." Jawab Toni yang sedikit terkejut saat Ara memanggilnya, dengan cepat Ara menyalami tangan Toni.
"Om Toni, kak Arsen kenapa?" Tanya Ara dengan suaranya yang sangat pelan dengan tatapan yang terfokus kepada Arsen yang tengah berbaring dengan kedua bola mata yang terpejam.
"Biasa anak laki-laki, kalau nggak ngebut nggak asik Ra." Jawaban yang keluar dari mulut Toni menyebabkan Alana dan juga Olive tertawa namun tidak untuk Ara gadis itu nampak sangat khawatir saat Arsen terus memejamkan matanya.
"Kalau mau lihat, lihat aja Ra." Setelah mendapatkan izin untuk melihat Arsen Ara segera menganggukan kepalanya kearah Olive kemudian berjalan perlahan menuju keranjang Arsen.
"Kak Arsen." Panggil Ara dengan suaranya yang sangat pelan, kini dirinya sudah berdiri di samping Arsen yang tengah berbaring.
Tanpa terduga Arsen membuka kedua bola matanya secara perlahan saat mendengar ada seorang gadis yang memanggilnya dengan suara yang sangat indah dan juga lembut di telinganya.
"Ara." Kata Arsen yang menatap tidak percaya kearah Ara yang kini berdiri di sampingnya dengan kedua bola mata yang berkaca-kaca namun tidak sama sekali air mata yang menetes.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hujan Disaat Senja
Подростковая литература𝑺𝑸𝑼𝑬𝑳 𝒅𝒂𝒓𝒊 𝑺𝒂𝒉𝒂𝒃𝒂𝒕𝒌𝒖 𝑺𝒖𝒂𝒎𝒊𝒌𝒖 Kisah tentang Alvaro Galih Pratama, cowok berusia 18 tahun yang bersekolah di SMA BHINEKA. Alvaro adalah anak dari pasangan suami istri bernama Arga dan Alana, mempunyai sosok adik perempuan bern...