HDS | 20

11.6K 573 63
                                    

Dipagi harinya Alvaro sudah terbangun terlebih dahulu sebelum Aurora. Alvaro nampak melirik Aurora yang berada dalam pelukannya dengan wajah polos yang sudah tiga kali ini Alvaro lihat.

Hati Alvaro kembali berdenyut dan juga merasa nyeri saat melihat wajah sembab milik Aurora. "Maafin gue Ra. Sumpah gue enggak ada maksud buat bentak lo semalam." Gumam Alvaro sambil menyingkirkan anak rambut yang menutupi sebagian wajah milik Aurora.

Karena tidak mau membuat Aurora merasa malu dengan posisi mereka berdua Alvaro memilih untuk bangkit terlebih dahulu dari ranjang dengan perlahan-lahan melepaskan pelukan Aurora dari tubuhnya.

Setelah berhasil Alvaro segera pergi ke kamar mandi untuk mengambil wudhu terlebih dahulu sebelum Aurora bangun. Setelah mengambil wudhu Alvaro nampak duduk di tepi ranjang di samping Aurora meskipun jarak mereka cukup jauh.

"Ra bangun, sholat subuh dulu." Kata Alvaro yang terus menatap kearah wajah sang istri yang masih terlelap tidur dibalik selimut tebal yang menutupi mereka berdua sejak semalam.

Tidak lama terdengar lenguhan kecil dari Aurora setelah itu kedua bola mata milik Aurora terbuka dengan sempurna sambil menatap kearah langit-langit kamar. Dengan spontan gadis itu bangkit dari tidurnya dan menatap kearah Alvaro yang sedang menatapnya juga.

Dengan cepat tanpa memperdulikan perkataan Alvaro Aurora segera turun dari ranjang kemudian masuk ke dalam kamar mandi. Di dalam kamar mandi Aurora segera mencuci mukanya setelah itu menggosok gigi dan mengambil wudhu untuk melaksanakan sholat subuh seperti biasanya.

Mungkin kali ini sholat subuh Aurora akan berbeda karena Alvaro yang masih setia menunggu di atas ranjang sambil sesekali memperhatikan pintu kamar mandi yang tak kunjung terbuka.

Saat membuka pintu kamar mandi Aurora dapat melihat Alvaro yang masih duduk di atas ranjang dengan sarung yang sudah melekat di pinggangnya. "Ayo kita sholat bareng." Kata Alvaro yang kini sudah berdiri dari duduknya sambil tersenyum kearah Aurora.

Aurora tidak menjawab gadis itu segera mengambil mukena dan juga sajadahnya dari dalam lemari kemudian menata sajadah di belakang Alvaro. Pasangan suami istri baru itu melaksanakan sholat jamaah untuk yang pertama kalinya.

Setelah selesai sholat pun Aurora ataupun Alvaro hanya diam tanpa bicara. Bahkan Aurora segera bangkit dari duduknya sambil melipat mukena dan juga sajadahnya meninggalkan Alvaro yang masih duduk di atas sajadah miliknya.

Seperti rutinitasnya kemarin setelah sholat subuh Aurora segera pergi ke dapur untuk membuat sarapan untuk dirinya dan juga Alvaro tentunya, setelah berkutat dengan peralatan masak dan juga bahan-bahan makanan Aurora segera kembali ke kamarnya untuk memanggil Alvaro yang masih berada di dalam kamar.

Saat memasuki kamar Aurora menatap bingung ke arah Alvaro yang tampak mengacak-acak seluruh isi lemari yang sudah ia tata kemarin dengan rapi. "Cari apa?" Tanya Aurora yang berjalan mendekat kearah Alvaro dengan sedikit pelan.

"Cari seragam identitas, dimana ya kira-kira seragam gue?" Tanya Alvaro tanpa menatap kearah Aurora dengan tangan dan juga pandangan yang tertuju ke arah tumpukan tumpukan baju di dalam lemari yang sudah berantakan karenanya.

"Awas biar gue cariin." Kata Aurora yang dengan pelan mendorong tubuh Alvaro supaya menjauh darinya. Alvaro hanya menatap Aurora yang sedang mencarikan seragam identitas miliknya, entah kemana perginya seragam identitas milik Alvaro itu yang ia temukan tadi hanyalah celananya saja sehingga saat ini dirinya masih memakai kaos polos berwarna putih.

"Ini." Kata Aurora setelah beberapa saat mencari seragam identitas milik Alvaro. Alvaro nampak mengerjakan kedua bola matanya beberapa kali pasalnya sudah sejak tadi ia mencari seragam identitasnya di tempat itu tapi tidak menemukannya sedangkan Aurora baru saja mencari sudah mendapatkan apa yang Alvaro cari sejak tadi.

Hujan Disaat SenjaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang