2 Mei 2023
03.45
Rumah sakit Medika Utama.Alana dan Arga masih setia duduk didepan ruang ICU dengan Alana yang memejamkan mata didalam pelukan Arga. Arga, pria itu sendiri masih terjaga sejak tadi, matanya nampak sayu.
"Ya Allah kenapa perasaan aku jadi nggak enak begini?" Gumam Arga didalam hatinya.
Dadanya bergemuruh tidak menentu, degub jantungnya berdetak sangat cepat. "Semoga nggak terjadi apa-apa." Arga memejamkan matanya dengan perlahan dan menghembuskan nafasnya pelan.
Sedang di tempat lain, Aurora tengah terjaga. Kedua matanya tidak kunjung mau terpejam kembali sejak pukul 3 pagi tadi.
"Al, kamu baik-baik aja kan?" Gumam Aurora dengan lirih sambil menatap pintu ruangannya. Perasaan nya menjadi tidak menentu sejak tiba tiba terbangun tadi.
Tatapannya teralih kearah sang putri yang masih tidur dengan nyamannya, sedangkan Ara gadis itu berbaring di sofa panjang setelah semalam tidur pukul 1 malam karena tidak bisa tidur.
"Setelah ini kita ketemu sama papa kamu ya nak, papa kamu pasti seneng banget ketemu kamu." Senyum terukir indah di bibir Aurora.
Cukup lama Aurora memandang sang buah hati dengan lekat, Aurora merubah posisi nya menjadi sedikit bersandar dan dia bisa menatap bayi mungil itu dengan puas.
Aurora kembali tersenyum saat melihat wajah anaknya yang terlihat sangat mirip dengan sang suami. "Masa mama nggak kebagian apapun sih dek?" Gumam Aurora dengan pelan.
Waktu terus bergulir tapi Aurora masih saja belum bisa kembali tidur. Bahkan jam didinding menunjukkan pukul 5 pagi, begitu cepat waktu berlalu.
Kembali dengan Arga dan Alana yang masih berada didepan ruang ICU, setidaknya kedua orang tua itu sedikit lega saat Aurora sudah bangun dari komanya dan baik baik saja. Kini fokus keduanya hanya untuk Alvaro.
"Sayang ayo kita sholat dulu." Ajak Arga pada sang istri, Alana segera menganggukkan kepalanya pelan dan berjalan mengikuti sang suami menuju musholla didekat sana.
Kedua nya mengambil wudhu terlebih dahulu, setelah selesai Arga segera masuk kedalam musholla dan menunggu sang istri yang belum juga masuk kedalam.
Arga tersenyum saat menoleh kebelakang, disana terlihat Alana dengan mukena yang sudah terpasang. Mereka berdua sholat secara berjamaah, selesai menunaikan ibadah 2 raka'at itu Alana mengusap air matanya yang tiba tiba mengalir.
"Ya Allah, aku mohon kepadamu. Hanya engkau yang bisa menaklukkan semua hal didunia ini. Engkau yang mengendalikan semua makhluk hidup, aku mohon ya Allah sembuhkan lah putraku. Dia anak yang baik, kembalikan ia seperti sedia kala. Ada keluarga yang menunggu kesembuhannya ya Allah. Bahkan dia belum melihat anaknya sama sekali, ya Allah aku mohon kepadamu sembuhkanlah dia. Rabbana atina fiddunya Hasanah wa fil akhiroti Hasanah amin ya Allah amin." Alana mengadakan kedua tangannya dengan air mata yang terus saja mengalir ke pipinya.
Sedangkan Arga yang berada di depannya nampak juga terdiam dengan kedua tangan yang diangkat di depan dada tidak ada suara sama sekali dari laki-laki itu. Sampai beberapa menit kemudian Arga menoleh ke belakang mendapati sang istri yang juga tengah menatapnya.
Alana segera mengambil tangan kanan sang suami dan menciumnya sedikit lama, Arga juga merasakan tangannya yang basah terkena oleh air mata Alana yang menetes kembali.
Kini keduanya sudah keluar dari musholla dan akan segera kembali ke ruang Alvaro untuk menunggu putra mereka. Meskipun mereka menunggu hanya di depan ruangan saja itu sudah lebih dari cukup bagi mereka.
Arga dan Alana kembali duduk seperti tadi tanpa ada pembicaraan sebelumnya, "sayang aku kekamar mandi dulu." Kata Arga berpamitan dengan sang istri.
Alana hanya menganggukkan kepalanya pelan menatap Arga yang sudah berdiri dan bersiap untuk pergi ke kamar mandi terlebih dahulu. Alana begitu terkejut saat pintu ruang ICU itu terbuka menampilkan sosok dokter dan juga suster yang keluar dari sana.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hujan Disaat Senja
Teen Fiction𝑺𝑸𝑼𝑬𝑳 𝒅𝒂𝒓𝒊 𝑺𝒂𝒉𝒂𝒃𝒂𝒕𝒌𝒖 𝑺𝒖𝒂𝒎𝒊𝒌𝒖 Kisah tentang Alvaro Galih Pratama, cowok berusia 18 tahun yang bersekolah di SMA BHINEKA. Alvaro adalah anak dari pasangan suami istri bernama Arga dan Alana, mempunyai sosok adik perempuan bern...