Pukul setengah empat sore Aurora sudah sampai di apartemen dengan selamat meskipun dirinya tadi harus merasa mual dan juga pusing saat berada di dalam angkot.
Aurora nampak menatap sekeliling apartemennya yang terlihat sunyi, bahkan sepertinya Alvaro sosok yang menjadi suaminya belum pulang sampai sekarang. Saat memasuki kamar pun Aurora tidak mendapati tas milik Alvaro yang terletak di atas sofa.
Tidak mau berpikir tentang cowok itu Aurora memilih untuk segera membersihkan tubuhnya di dalam kamar mandi, kali ini Aurora mengguyur seluruh tubuhnya di bawah shower dengan air dingin. Setelah selesai dengan acara mandinya Aurora segera keluar dari kamar mandi dengan pakaian yang sudah melekat di tubuhnya karena sebelum dirinya masuk ke dalam kamar mandi gadis itu terlebih dahulu mengambil pakaian gantinya karena takut jika tiba-tiba Alvaro pulang tanpa dirinya ketahui.
Gadis cantik itu segera keluar dari kamarnya setelah mengeringkan dan juga menyisir rambutnya dengan rapi. Rencananya sore ini Aurora akan memasak kembali untuk makan malamnya bersama dengan Alvaro.
Karena takut Alvaro akan segera pulang gadis itu dengan sedikit cepat mengolah bahan-bahan yang berada di dalam kulkas nya, kali ini Aurora memilih untuk memasak ayam kecap dan juga telur ceplok. Karena Aurora hanya bisa masak-masakan yang sederhana dan juga simpel tentunya.
Sangking terburu-buru nya Aurora memotong ayam sampai-sampai jari telunjuknya ikut tergores oleh pisau membuat gadis itu meringis pelan saat merasakan perih di jari telunjuknya dan saat menatap jarinya Aurora dapat melihat darah yang keluar.
"Auhh." Ringis Aurora pelan, gadis itu segera pergi kearah wastafel kemudian mencuci lukanya menggunakan air setelah itu mengelap tangannya menggunakan tisu yang berada di atas meja makan.
Aurora sampai tidak memperdulikan luka di jari nya karena takut Alvaro akan tiba-tiba pulang dan dirinya belum menyelesaikan makan malamnya. Aurora tetap membiarkan lukanya tanpa diobati ataupun di balut terlebih dahulu.
Setelah berkutat cukup lama akhirnya ayam kecap buatan Aurora sudah matang sempurna di atas penggorengan. Aurora tidak langsung memindahkan masakannya ke dalam piring karena Aurora berpikir saat nanti makan malam pasti dirinya akan menghangatkan kembali ayam kecap nya.
Jika tentang telur ceplok Aurora bisa memasaknya nanti setelah dirinya selesai sholat magrib ataupun sebelum salat isya, setelah acara memasaknya selesai Aurora memilih melihat jemurannya yang tadi pagi iya jemur.
Setelah mengambil jemuran yang sudah kering Aurora segera membawanya ke kamar kemudian melipat semua cuciannya dan memasukkannya ke dalam lemari dengan rapi.
***
Pukul 21.00
Sejak tadi Aurora masih duduk di kursi meja makan sambil menatap kearah masakan yang sudah sejak sore ia buat. Sejak selesai isya juga Aurora sudah duduk di situ untuk menunggu Alvaro yang belum pulang sejak pagi.
Sebetulnya Aurora sangat ingin menghubungi cowok itu namun Aurora sadar siapa dirinya bagi Alvaro sehingga mengharapkan Alvaro untuk segera pulang, ditambah lagi Aurora juga tidak memiliki nomor ponsel Alvaro meskipun Alvaro adalah kekasih dari sahabatnya sendiri.
Saat mendengar suara langkah kaki seseorang Aurora segera menoleh ke belakang dan mendapati Alvaro yang sudah berdiri tepat di belakangnya dengan seragam sekolah yang sudah berantakan.
Alvaro nampak menatap Aurora dengan tatapan yang sulit diartikan. Alvaro juga menatap kearah makanan yang sudah tersaji rapi di atas meja makan dan juga Aurora yang masih duduk sambil menatapnya ke arah belakang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hujan Disaat Senja
Novela Juvenil𝑺𝑸𝑼𝑬𝑳 𝒅𝒂𝒓𝒊 𝑺𝒂𝒉𝒂𝒃𝒂𝒕𝒌𝒖 𝑺𝒖𝒂𝒎𝒊𝒌𝒖 Kisah tentang Alvaro Galih Pratama, cowok berusia 18 tahun yang bersekolah di SMA BHINEKA. Alvaro adalah anak dari pasangan suami istri bernama Arga dan Alana, mempunyai sosok adik perempuan bern...