Bab 22 A'Z internasional high school

21.5K 1.1K 4
                                    

Ara tengah sibuk memandikan bubba dihalaman belakang. Ia sudah pulang setelah beberapa hari berlibur dengan keluarganya. Menimati liburan sekolah memang menyenangkan, untuk Ara mungkin tinggak menunggu pengumuman tentang oendaftarannya kemarin sebab ayahnya hang mengurus. Ia bahkan belum tahu akan meneruskan sekolah dimana.

"Bubba mandi, biar wangi." Ara berceloteh ria sambil memandikan bubba. Pra pelayan dan bodyguard yang berjaga menatap gemas nona mudanya.

"Nona muda, perlukah saya membantu?" ucap salah satu pelayan yang menjaga Ara. Ia takut nona mudanya masuk angin karena baju yang dikenakan sudah basah dikarenakan memandikan kucing itu.

"No no no, adek bisa sendiri." Ara menggeleng-gelengkan kepalanya lucu.

"Tuan besar." ucap salah satu bodyguard yang langsung menunduk hormat pada sang tuan.

Marzuq hanya meliriknya sekilas. Ia menghela nafas melihat keadaan cucu kesayangannya. "Princess,ayo masuk! Biar mereka yang melanjutkan." ucap tegas Marzuq.

"No kakek. Ara mau mandiin bubba sampai bersih." ucap Ara yang masih sibuk dengan peliharaannya.

"Adek udah basah itu bajunya, nanti sakit loh." ucapan kakek membuat kegiatan Ara terhenti. Jika ia sakit pasti abang keduanya akan memberi obat pahit padanya. "Ewww...tak sedap." batin Ara bergidik ngeri.

"Hu'um, bibi bisa mandiin bubba?" tanya Ara menatap pelayan disampingnya.

"Tentu nona muda, saya bisa memandikan nya."ucap patuh pelayan itu. Ara mengangguk lalu berjalan kearah kakeknya berada.

Marzuq berjalan kembali masuk dalam mansion sembari menggenggam tangan mungil cucunya. "Ganti baju dulu."

📖

Ara menatap layar televisi didepannya dengan serius. Ara duduk dipangkuan sang ayah dengan ayahnya yang terus menyuapkan buah-buah-an pada Ara. Seperti biasa, setelah makan malam, keluarga ini akan berkumpul diruang keluarga.


"Ayah?" Ara mendongak menatap sang ayah. Ia teringat sesuatu.

"Kenapa, princess?" tanya Direnc sambil menunduk menatap Ara. Yang lain pun ikut menatap Ara.

"Sekolah adek gimana ayah?" Ara mengingat jika ayahnya belum memberitahu ia akan sekolah dimana, setelah lulus smp.

Direnc tersenyum melihatnya, "Adek satu sekolah sama abang." ucap Direnc.

"Sama abang?" tanya Ara.

"Iya princess, adek harus sama abang pokonya." ucap Iel menggebu-gebu dihadiahi jitakan pelan oleh Ansel.

"Lebay." ucap Ansel. Iel memandang sinis saudara nya itu.

"Kapan adek sekolah?" tanya Ara.

"Besok, princess."  jawab Bara, Ara mengangguk paham. Beberapa detik kemudian Ara langsung duduk tegap dan menepuk keningnya pelan.

"Jangan ditepuk princess." peringat Aarav sambil mengusap lembut dahi Ara. Ara menyengir ditatap tajam oleh Aarav.

"Tapi adek belum persiapan apa-apa." ucap Ara polos, membuat semua terkekeh.

ALARAYNA [ Tahap Revisi ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang