Ara sudah siap dengan seragam sekolahnya. Hari ini hari senin, dimana para siswa harus melakukan kegiatan upacara. Ara keluar kamar, melangkah menuju lift yang ada di mansionnya. Ara semakin mempercepat langkah kakinya saat melihat abang ke empat nya yang juga akan turun untuk sarapan. Ara menggenggam tangan abang nya kala dirinya sudah berada disamping Iel.
Iel menoleh kaget, ia menghela nafas pelan saat mengetahui ternyata adiknya yang menggenggam tangannya. Ara menampilkan cengiran lucunya.
"Bikin abang kaget aja." ucap Iel lembut.
"Xixixi, maaf abang." balas Ara.
Mereka memasuki lift, berjalan ke arah meja makan yang sudah terisi oleh keluarganya. Iel duduk disamping Bara sedangkan Ara berkeliling untuk mengecup pipi anggota keluarganya yang lain dan mendudukkan tubuhnya dipangkuan sang daddy.
"Mau makan apa, princess?" tanya mommy pada Ara.
"Adek mau sandwich, mommy." jawab Ara.
"Kok sandwich, nasi goreng aja, sayang." sela Direnc dengan tangan yang sibuk merapikan rambut Ara.
"Nasi goreng aja ya." dengan lesu Ara mengangguk patuh. Ara menyenderkan kepalanya di dada daddynya.
📖
Ara tengah mendengarkan penjelasan guru di depan kelas. Ia menoleh menatap Jia yang sedang memperhatikan papan tulis. Dibelakangnya dilihatnya Fely dan Arin yang juga sibuk dengan ponsel digenggamannya.
"Oke anak- anak sekian penjelasan materi dari saya, ada yang ditanyakan?" tanya guru itu.
"Tidak, bu." balas para murid.
"Baiklah kalau tidak ada silahkan kalian buka bukunya hal 101, lalu kalian kerjakan soal tersebut." Para siswa segera melakukan perintah guru itu.
Tet Tet
Bel istirahat berbunyi membuat para siswa bersorak senang. "Baiklah anak-anak karena bel istiraha berbunyi silahkan kalian istirahat, dan jangan lupa tugas hari ini dikumpulkan minggu depan, paham?"
"Paham, bu." smua murid beramburan keluar kelas menuju kantin sekolah.
"Ayok ke kantin." ajak Feli.
"Yuk."
Keempat orang itu berjalan menuju kantin. Kantin begitu ramai, Feli mengerdarkan matanya untuk mencari tempat duduk.
"Ck, duduk dimana nih?" tanya Arin.
"Rame banget." keluh Feli.
"Adek!" Ara menoleh keasal suara yang memanggilnya, ternyata Iel yang tengah duduk dengan kawan-kawannya. Ara dan sahabatnya menghampiri meja yang ditempati Iel.
"Duduk sini." titah Bara.
"Gapapa?" tanya Ara ragu.
"Gapapa atuh neng." ucap Zidan.
Ara dan sahabatnya mendudukkan tubuhnya dibangku kosong disamping para pria itu.
"Mau makan apa?" tanya Ansel.
"Mau mie, boleh?" tanya Ara pengen melihat Zidan yang menikmati mie dihadapannya.
"No, gaboleh." Ara menunduk lesu mendengar ucapan Bara.
"Pesenin nasi goreng seafood aja, Sel." Ansel mengangguk patuh.
"Kalian?" Ansel menatap sahabat Ara.
"Samain aja." kata Jia singkat. Ansel mengangguk dan berlalu ke stan makanan.
Sesudah makan mereka kembali ke kelas masing-masing dengan mengantar Ara terlebih dahulu.
Detik demi detik berlalu jam sudah menunjukkan pukul dua siang dimana waktunya untuk pembelajaran disekolah berakhir. Ara berjalan melewati koridor untuk sampai ke gerbang depan. Hari ini ayahnya yang akan menjemput atas kemauan ayahnya sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALARAYNA [ Tahap Revisi ]
Teen Fiction🚫[FOLLOW DULU SEBELUM BACA]🚫 🚫Beberapa part aku privat, jadi follow dulu.🚫 🚫Tidak mengizinkan adanya unsur plagiat barang sedikitpun🚫 ... Setitik air matanya terjatuh, dadanya sakit saat orang tersayangnya mengaaikan keberadaannya. Ara mengus...