Hampir empat hari lebih Ara di rumah sakit. Ara memandang bosan televisi di depannya. Ingin sekali dirinya pulang ke mansion, tapi ayahnya belum mengizinkannya.
"Huft, bosen." rengek Ara lirih.
Ara menoleh pada abangnya Arsan yang sedang fokus dengan berkas pekerjaannya. Kemarin malam abangnya itu pulang dari luar negri, langsung saja ia menemui adik perempuan satu-satunya yang terbaring sakit.
Arsan sempat marah karena keluarganya tidak ada yang memberi tahu tentang kejadian yang menimpa adiknya, sampai akhirnya assistant nya memberi tahu. Arsan segera pulang ke tanah air dan menemui Ara. Jadilah sekarang Arsan menemaninya seraya mengerjakan pekerjaan kantornya.
Kembali pada Ara yang berancang-ancang turun dari tempat tidurnya.
"Mau kemana?" tanya Arsan menatap adiknya.
"Hehe, adek bosan abang." rengek Ara berjalan menuju Arsan, mendudukkan pantatnya disamping Arsan.
Ara memeluk manja Arsan sambil bergumam tak jelas. Arsan terkekeh gemas melihat tingkah adiknya.
"Adek mau pulang." gumam Ara.
"Nanti kalo udah sembuh." ujar Arsan seraya mengangkat Ara kepangkuan menghadap dirinya.
"Ish abang, adek udah sembuh." Ara mengembungkan pipinya.
"Nanti abang bilang ayah, okey?" ucapan Arsan membuat Ara bersorak senang.
"Really?" tanya Ara dengan berbinar.
"Yeah princess."
"Yey! Sayang abang banyak-banyak." Ara berjingkrak senang.
"Kiss Me!" pinta Arsan menunjuk pipinya.
📖
"Katakan!" suruh pria tua yang sedang duduk di kursi kerjanya dengan tatapan tajamnya.
"Nona muda berada dirumah sakit tuan, setelah insiden beberapa hari yang lalu nona sempat tidak sadar. Sekarang nona muda dalam kondisi pemulihan." penjelasan anak buahnya membuat Javas mengangguk paham.
"siapkan mobil, aku akan menjenguk cucuku."
"Baik tuan." anak buah Javas berlalu pergi untuk menyiapkan keperluan sang tuan.
"Opa merindukanmu, Queen." gumam Javas menatap bingkai foto Ara di meja kerjanya.
Setelah kejadian dimana Ara tinggal bersama ayah kandungnya, Javas pergi ke negara lain untuk mengatasi masalah perusahaannya. Jadilah ia belum sempat menghabiskan waktu dengan cucu perempuannya.
"Tuan semua sudah siap."
Perkataan anak buahnya membuat Javas bangkit dari duduknya, melangkahkan kaki keluar dari ruangannya dengan pandangan yang menyorot tajam.
Salah satu bodyguard membukakan pintu belakang mobil yang ditempati tuan Aguar. Javas berjalan memasuki rumah sakit menuju ruangan yang ditempati cucunya.
"Cana sudah tahu?." tanya Javas pada anak buahnya sembari melanjutkan perjalanan dilorong rumah sakit.
"Belum tuan."jawabnya anak buah Javas yang berjalan dibelakang tuannya.
"Belum?" tanya Javas memastikan.
"Iya tuan, nyonya sedang melakukan perjalanan bisnis menemani tuan Aydan. Saya sudah mencoba menghubungi nyonya tapi tidak berhasil."jelasnya.
"Ck, anak itu benar-benar." geram Javas pada putrinya.
"Jangan hubungi dia lagi, biar dia tahu kondisi putrinya sendiri." titah Javas langsung dipatuhi.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALARAYNA [ Tahap Revisi ]
Teen Fiction🚫[FOLLOW DULU SEBELUM BACA]🚫 🚫Beberapa part aku privat, jadi follow dulu.🚫 🚫Tidak mengizinkan adanya unsur plagiat barang sedikitpun🚫 ... Setitik air matanya terjatuh, dadanya sakit saat orang tersayangnya mengaaikan keberadaannya. Ara mengus...