Bab 15 Taman pembawa masalah

26.7K 1.4K 5
                                    

SEPASANG mata mengerjab pelan menyesuaikan sinar matahari yang menerpa wajah cantiknya. Lia yang melihat itu tersenyum, ia memang sedari tadi dikamar putrinya untuk menyiapkan keperluan sekolah anaknya.

"Sudah bangun?" tanya Lia sembari menghampiri putrinya.

"Bunaa."rengek Ara dengan suara serak bangun tidur.

"Adek mandi dulu yuk, Buna udah siapin airnya sayang."ajak Buna yang sedang menyiapkan tas sekolah Ara.

"iya Buna." Ara beranjak ke kamar mandi.

"Buna kebawah dulu, sayang."ujar Buna agak berteriak.

"Iya Buna." teriak Ara dari kamar mandi.

Ara memarut dirinya di cermin, melihat diri sendiri dengan senyum mengembang. Bergerak mebgambil tas sekolahnya, Ara segera berjalan ke luar kanarnya menuju meja makan yang mungkin saja sudah ramai.

"Good morning."sapa Ara yang baru datang dimeja makan dengan seragam sekolah yang melekat di tubuhnya.

"Morning sayang."

"Morning to, princess."

"Morning juga, adek."

Seperti biasa Ara mengecup pipi satu persatu anggota keluarganya. Direnc membawa Ara duduk di pangkuannya. Sedangkan Lia menyiapakan sarapan suami dan anaknya.

"Adek mau makan sama apa sayang?" tanya Lia.

"Adek mau roti, Buna"

"No, adek makan nasi goreng aja." ucapan Direnc membuat bibir Ara mengerucut sebal.

"Ayahhh, adek mau roti." rengek Ara.

Direnc menggeleng tegas mendengar permintaan sang anak. "Kemarin adek makan nasi sedikit, adek mau sakit memangnya?"ucap Direnc.

Ara menggeleng takut, "adek ga mau sakit".

Yang lain tersenyum melihatnya. Lia menyiapkan nasi goreng untuk Ara.

Direnc mengecup pipi bulat Ara, "Ayah suapi ya." Ara mengangguk mengiyakan.

Direnc menyuapi Ara yang duduk dipangkuannya dengan telaten. Direnc menghela nafas, baru beberapa suap putrinya tidak mau menerima suapannya lagi.

"Minum susunya dulu sayang." ucap Direnc sambil mengambil susu khusus yang disiapkan Aslan untuk Ara, Aslan menyampurkan vitamin karena Ara biasanya tidak mau meminum vitaminnya.

📖

Ara sudah sampai disekolah diantar oleh Arsan. Ia berjalan melewati lorong menuju kelas nya berada. Hari ini matahari sepertinya bahagia, karena Ara oun tertular dengan keceriaan. Melangkah dengan riang tak terasa Ara telah sampai di kelasnya sendiri.

"Selamat Pagi." sapa Ara pada teman temannya.

"Selamat Pagi juga, ra"

"Selamat pagi juga,cantik"

Dengan langkah riang Ara berjalan ke arah para sahabatnya berada. Dahinya menyerngit melihat para sahabatnya yang berkumpul tangah menonton sesuatu dalam ponsel milik salah satj dari mereka.

"Kalian liat apa?" tanya Ara penasaran melihat sahabatnya yang sedang melihat ponsel.

"Lo ga tau?" tanya Feli. Ara menggeleng.

"Katanya ujiannya dimajuin minggu depan, Ra." ucap Arina. Pengumuman kemarin Ujian kelulusan akan segera dilaksanakan bulan depan, entah kenapa malah dipercepat.

"Oh ya? kok bisa?" tanya Ara dengan mata membulat lucu.

"Tau tuh, ribet banget elah."ucap Feli.

"Duduk duduk, Pak Sam otw nih."ucap ketua kelas. Semuanya langsung duduk ditempat masing-masing begitupun Ara.

ALARAYNA [ Tahap Revisi ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang