Ara terlambat bangun hari ini dikarenakan acara kemarin. Dirinya bangun saat sarapan telah usai, jadilah ia makan ditemani Ansel yang masih berada dimansion, sedangkan yang lainnya sibuk dengan pekerjaan masing-masing.
"Enak?" tanya Ansel pada adiknya yang tengah mengunyah makanan yang ia suapi sambil menonton serial disney kesukaannya.
"Huum." Ara hanya mengangguk karena mulutnya penuh dengan makanan.
Ansel tersenyum lembut menatap adiknya. Tangannya bergerak pelan mengelus surai hitam sang adik.
"Udah abang." tolak Ara saat Ansel akan menyuapkan nasi.
"Udah? Adek masih makan sedikit loh." ujar Ansel.
Ara menggeleng, kedua tangan menutupi mulut kecilnya. Ansel menghela nafas mekihatnya, lagi-lagi adiknya susah makan. Tatapan bersalah terpancar dimata Ara.
"Maaf abang." ucap Ara sesudah menurunkan kedua tangannya.
Ansel mengecup pelipis adiknya. "Gapapa, tapi nanti adek makan lagi yah." Ara mengangguk mendengar ucapan Ansel.
Saat matahari mulai naik, Iel datang memasuki mansion dengan wajah sumringah. Tangannya tengah menggenggam sekantong plastik putih berlogo tersebut.
"Princess dimana?" tanya Iel pada salah satu pelayan mansion.
"Nona muda sedang berada di halaman belakang, tuan muda." ucap pelayan tersebut, menunduk hormat kepada tuan mudanya.
Iel mengangguk lalu melangkahkan kakinya menuju halaman belakang dimana adik nya berada. "Adek!" panggil Iel dengan berteriak.
Ara yang tengah memandikan bubba pun terperanjat kaget mendengar teriakan membahana abang anehnya itu. "Ish adek kaget, abang!" ucap Ara kesal.
Iel meringis, "Hehe, sorry princess."
"Why abang panggil-panggil adek?" tanya Ara.
"Taadaa~" Ujar Iel sambil mengangkat bungkusan yang ia sembunyikan dibalik punggungnya.
"Wahh~"
"itu apa?" tanya Ara. Iel mendududukkan tubuhnya gazebo dekat kolam renang diikuti Ara yang juga duduk disampingnya.
"Ini buat adek." Iel memberikan bungkusan itu pada adiknya.
"Candy? jelly?" Jangan lupakan bahwa Ara adalah pecinta makanan manis.
"Makasih Abang." ucap Ara memeluk Iel, Iel membalas memeluk Ara.
"Adek suka gak?" tanya Iel.
"Suka-suka." jawab Ara antusias.
"Tapi ingat jangan dihabiskan langsung, nanti adek sakit gigi." ingat Iel pada Ara yang langsung mendapat anggukan cepat.
"Pinter!" Iel menepuk-nepuk puncak kepala Ara yang sibut melihat jajanannya.
📖
Tok Tok Tok
KAMU SEDANG MEMBACA
ALARAYNA [ Tahap Revisi ]
Ficção Adolescente🚫[FOLLOW DULU SEBELUM BACA]🚫 🚫Beberapa part aku privat, jadi follow dulu.🚫 🚫Tidak mengizinkan adanya unsur plagiat barang sedikitpun🚫 ... Setitik air matanya terjatuh, dadanya sakit saat orang tersayangnya mengaaikan keberadaannya. Ara mengus...