Bab 46 Memaksakan Diri

12.4K 919 50
                                    

Hari ini hari minggu, hari dimana kita bisa bersantai di rumah. Pagi Ara sedang menemani sang Bunda di taman belakang, mengurusi tanaman kesayangan bundanya. Ara mendengarkan dengan baik saat Bunda menjelaskan dengan sorot senangnya tentang bagaimana cara merawat tanaman sehingga berbunga cantik seperti itu.


"Adek mau tanem bunga gak?" tanya Bunda.

"Mau, tapi adek mau tanam kaktus, boleh Bunda?" tanya Ara polos dengan sebuah cemilan di pelukannya.

"Kaktus?" tanya Bunda heran.

"Hu'um, Adek suka lupa buat siram tanamannya. Kalo tanam kaktus kan pasti tanamannya gak akan layu kalo adek lupa siram." Cana tertawa mendengarnya.

"Boleh, nanti Bunda carikan terus taruh dikamar adek." ujar Cana.

"Yey, makasih Bunda."

"Sama - sama, sayang." Mereka trus berbincang sampai harus berhenti saat mendengar teriakan Jonathan.

"ADEK!"

"Adek dibelakang abang!!" balas Ara berteriak.

"Abangnya di datengin atuh, dek." Ara menyengir lucu.

"Hehe, iya bunda." Ara berlari kecil menghampiri kakaknya.

"Heh, abang cari juga." ujar Jonathan.

"Kanapa bang?" tanya Ara.

"Mau ikut abang gak?" tanya Jonathan, mengangkat Ara ke gendongannya.

"Kemana?" Ara mengalungkan tangannya ke leher abangnya.

"Main pokoknya ada kak Avan juga. Mau ikut?" tanya Jonathan sambil berjalan ke arah kamar Ara.

"Ikutttt." pekik Ara senang.

"Good, ganti baju dulu gih, udah mandi belum?" Ara menggekng pelan. Jonathan menghembuskan nafas pelan.

"Masih wangi kok, ga usah mandi gapapa." Ara mengerjab pelan. Bersegeraa mengganti bajunya yang masih memakai piyama bergambar doraemon.

"Mau kemana, dek?" tanya papi Aydan pada Ara yang baru saja keluar dari lift.

"Mau keluar sama abang, boleh papi?" tanya Ara sambil mengerjabkan matanya.

Aydan yang melihat itu tentunya gemas, segera ia menggendong Ara ala koala dengan sigap Ara mengalungkan tangannya. "Sama bang Jo?" tanya Aydan.

"Hu'um." Ara menganggukkan kepalanya cepat.

"Gaboleh malam-malam pulangnya ya. Jangan nakal, kalo mau sesuatu minta izin abang dulu dan jangan telat makan. Papi gak suka kalo adek sakit." Ara menampilkan cengirannya kala papinya menasehatinya panjang lebar.

"Papi jangan khawatir, adek gak nakal kok, janji" ujar Ara sambil mencium pipi papinya.

"Udah siap dek?" tanya Jo yang baru saja dari halaman menyiapkan mobilnya.

"Udah kok." Jo menghampiri Ara dan papinya, mengambil alih gendongan Ara dari sang papi.

"Jo sama adek mau jalan dulu, Pi." pamit Jonathan.

ALARAYNA [ Tahap Revisi ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang