07

873 170 2
                                    

Kantin dan jam istirahat.

Dua hal yang sangat Anna sukai. Dua hal yang mempertemukannya dengan Jefri.

Anna dan Jefri sebenarnya beda kelas. Jefri IPA, Anna IPS.

Kalau ditanya kenapa berbeda, itu jelas karena kapasitas otak mereka juga beda. Anna sudah berusaha semampunya ketika mengerjakan ujian, tetapi tak pernah bisa sebanding dengan Jefri.

Kadang-kadang, kalau Anna bosen di kelasnya sendiri, ia tak segan mengunjungi kelas Jefri untuk sekedar mengacau atau ikut nonton film seperti tempo hari. Ia kenal sebagian besar siswa di sana. Anak klub paduan suara dan teman-teman basket Jefri.

Meski begitu, Anna masih bersyukur bisa satu sekolah dengan Jefri lagi.

"Jef, aku mau ngomong."

"Ya, ngomong aja."

Jefri masih tidak berpaling dari nasi goreng buatan Teh Una, favoritnya.

"Kak Kay bilang suka sama aku. Dia ngajak pacaran."

Menu favorit Anna dari dulu sampai sekarang adalah es teh. Ia aduk-aduk meski tidak ada yang larut, kecuali keheningan pada satu sekon berikut.

"Udah nggak kaget sih."

Jefri kembali menyuap nasi. Meski tidak senikmat beberapa saat sebelum Anna bicara.

"Kamunya mau?"

Anna mengedikkan bahu. "Belum tahu. Bingung."

"Kenapa bingung? Kan cita-cita kamu dari dulu pengen punya pacar."

Tidak salah. Anna mengangguk. "Iya sih. Tapi bingung."

"Suka nggak?"

Maka, Jefri berniat mengurai kebingungan Anna.

"Sama kamu? Iya, suka. Suka banget malah."

"Sama Kak Kay."

Keantusiasan Anna sedikit runtuh. "Suka sih." Ia seruput es teh di sela-sela jeda. "Dia baik."

"Klise banget alesannya."

Piring kosong disingkirkan Jefri. Ia ambil gelas milik Anna.

"Ya. Gimana lagi."

Tiada protes ketika Jefri ikut menyeruput isi gelas dari sedotan warna ungu muda yang juga milik Anna. Miliknya sudah kosong, seperti dada laki-laki itu.

"Jangan pacaran kalo nggak suka."

"Kalo suka berarti boleh pacaran dong. Ya udah, Jef, pacaran yuk!"

Jefri terbatuk.

Hening.

Jefri diam cukup lama.

Dikembalikannya gelas milik Anna.

Dikembalikannya pula rasa milik perempuan itu,

selalu, seperti yang dulu.



"Suka bukan berarti boleh pacaran juga, Na."

[]

PAPER GLASS [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang