29

918 134 13
                                    

"Manager kim tolong bantu ya.."

"Manager kim sebelah sana!"

"Mohon bantuannya manager Kim."

"Seokjin tolong kami ya!"

Seokjin pusing. Para staff memanggilnya terus untuk melakukan ini itu. Ia tidak bisa menolaknya. Bukan karena uang tambahan yang dikasih, tapi mereka meminta tolong dengan paksa bahkan sebelum ia setuju.

Memang sih ia mendapat uang tambahan tapi ini cukup melelahkan baginya ketika melakukan banyak hal dalam waktu singkat.

Alhasil ia melakukan semua yang diminta dengan baik.

Sementara Yoongi berada di ruang studio tanpa Seokjin. Selama pemotretan ia merasa tidak tenang karena Seokjin berada di luar. Ia diam-diam mencari keberadaan Seokjin namun tidak ada siapapun.

Entah sudah sejak ia mulai bekerja sampai satu minggu sekarang Hyungnya terus menghilang jika ia sedang bekerja, dan kembali ketika pemotretan selesai.

Wajah sendunya kentara, Hyuna yang melihat Yoongi murung langsung menghampiri.

"Yoongi ada apa? Apa ada sesuatu yang mengganggumu?"

Yoongi menepis tangan Hyuna yang hendak mengelus pundaknya. Wanita itu yang selalu disini memberi semua kebutuhannya ketika Seokjin menghilang.

"Bukan urusanmu," jawabnya cuek.

"Tentu itu urusanku. Kau adalah artis disini apapun yang terjadi akan mempengaruhiku juga. Apaa.. ini karena Seokjin?"

Yoongi langsung menatapnya tajam.

"Hyungmu sepertinya sibuk. Dia lebih banyak bekerja dengan staff disini. Pantas sih, kalau dia kerja dengan staff kan mendapat uang tambahan," kata Hyuna kompor. Ia melihat raut wajah Yoongi yang mulai kesal.

"Sepertinya gaji sebagai manager tidak cukup untuk Hyungmu."

Yoongi diam. Ia memilih pergi lalu melanjutkan kembali pekerjaannya. Dalam hati, ia merutuki dirinya sendiri yang sudah terpancing dengan omongan Hyuna.

Sementara Hyuna tersenyum penuh kemenangan.

...

Selama perjalanan pulang Yoongi tidak banyak bicara, ia hanya diam sementara Seokjin tertidur di sampingnya. Ia menatap wajah polos Jin yang terlelap begitu pulas.

Pikieannya teringat dengan perkataan Hyuna tadi sore.

"Apa uang yang ku dapat tidak cukup, Hyung?"

Tanyanya pada diri sendiri. Di dalam taksi ini Yoongi memandang kearah kaca jendela menikmati perjalanan pulangnya dengan khidmat.

Ia merasa ada pergerakkan dari samping dimana Seokjin berada. Hyungnya perlahan menegakkan diri yang semula bersandar ke kaca kini duduk tegap. Yoongi merasa kesal, ia malas menoleh dan memilih tetap diam daripada harus memandang Seokjin.

...

"Kau mau kemana?" Tanya Namjoon pada Seokjin yang kini bersiap pergi padahal ini hari libur dan masih pukul 8 pagi.

"Aku ada urusan sebentar." Ucapnya sambil memakai sepatu di kursi depan rumah. Namjoon memerhatikan Seokjin lekat, ketika ia beres dan berdiri Namjoon langsung mendekat.

Ia menempelkan punggung tangannya di kening Seokjin.

"Kau demam."

Perjuangan Seorang KakakTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang