Yoongi mencari keberadaan Namjoon di waktu pulang namun nihil. Hyungnya itu tiba-tiba menghilang. Mungkin ia sedang berurusan dengan ayahnya yang kaya raya, pikir Yoongi. Ia tidak mencari lebih lama karena ia ingin pulang bertemu Jin Hyunh di rumah.
Jaga-jaga kalau nanti Jungkook juga menunggu jemputan, ia melewati tempat sekolah sang adik. Ternyata benar, Jungkook masih menunggu di halte ia pun mengayunkan tangannya ke udara seraya memanggil Yoongi.
"Hyuuungg!!"
Panggilnya semangat."Ayo pulang."
"Kok Namjoon Hyung tidak ada, kemana?"
Yoongi menaikan bahunya sambil menggeleng "Mungkin sedang pulang ke rumah."
Jungkook hanya mengangguk paham. Mereka pun berjalan bersama karena hanya butuh waktu 3 menit lagi untuk sampai ke rumah.
Mereka sampai dan langsung membuka pintu dengan semangat.
"Aku pulaang. Lho? Noona cantik ada disini?" Ucap Jungkook terkejut ketika membuka pintu dan Sanha sudah berada disana.
Anehnya, ia sambil memeluk Namjoon di kursi rumah dan mengelus punggung Namjoon.
"Wah ternyata Namjoon Hyung pulang duluan untuk bertemu Noona cantik ya? Aish manja sekali."
Jujur saja Yoongi baru tahu kalau Namjoon bisa terlihat semanis ini ketika bersama wanita. Maklum selama mereka bersama tidak pernah ia membawa atau menceritakan seorang perempuan.
"E-eh tidak kok," jawabnya malu-malu.
"Noona cocok dengan Joonie Hyung," ucap Jungkook mengangkat kedua jempolnya ke udara.
"Kalian cepat ganti baju ya, Seokjin di kamar menunggu kalian."
Mendengar nama Seokjin, Yoongi dan Jungkook bersemangat. Mereka berlomba untuk sampai duluan.
"Yang sampai lebih dulu boleh peluk Jin Hyung lama-lama," teriak Yoongi yang sudah hampir sampai.
"Kookie juga mauuu.."
Sanha hanya diam mendengar tawa renyah keduanya. Ia melepas pelukan Namjoon, melihat betapa merahnya wajah pria itu akibat menangis.
"Sudah, mereka sudah masuk."
Namjoon semakin menangis, tangan Sanha tak henti melerai air matanya.
"Kau hebat, kau harus bisa menjadi Hyung yang baik untuk mereka."
Namjoon menggeleng "Aku belum bisa. Aku masih ingin bersama Seokjin. Dia keluargaku, dan orang yang mengerti diriku."
Sanha ingin menangis juga namun ia tahu bahwa Namjoon kini butuh seseorang yang mampu menguatkannya. Ia memeluknya lagi, sambil berbisik
"Kau sudah berusaha, Seokjin juga, dan ini adalah hasil terbaik yang Tuhan berikan."
...
Mereka masuk sambil berlari menuju Seokjin yang duduk bersandar di kepala ranjang dengan selimut menutupi setengah tubuhnya.
"Kookie kalah!" Ucap Yoongi langsung memeluk Seokjin erat tak membiarkan celah bagi Jungkool sedikit pun.
"Aaaa... Hyungie Kookie juga mau peluk," rengeknya berusaha melepas rengkuhan Yoongi dari Seokjin.
"Jin Hyung punya Ugi wlee.."
Seokjin tertawa melihat Jungkook yang cemberut marah. Ia pun menarik keduanya untuk ia rangkul menciumi kepala sang adik satu persatu agar adil.
KAMU SEDANG MEMBACA
Perjuangan Seorang Kakak
FanfictionSeokjin yang hanya hidup bertiga dengan dua adiknya. Tanpa orang tua Bahkan menjadi tulang punggung keluarga. Seokjin juga seorang pelajar yang menyambung hidupnya sebagai pekerja keras tulang punggung keluarga. Bukan hanya memikul kewajibannya se...