28

920 138 22
                                    

Bau aroma masakan malam hari sangat menggugah seseorang yang semula fokus pada ponselnya. Ketika asap masuk dalam pintu kamar yang terbuka sedikit, ia bergegas dari kamar menuju dapur yang jaraknya sangat dekat.

Ia bisa melihat siluet seseorang begitu lihai ketia memotong dan memasukan bahan masakan ke panci atas kompor.

"Wah kau memasak di malam hari?" Tanyanya akrab, punggung lebar itu sudah pasti adalah Seokjin.

"Namjoon apa aku mengganggu tidurmu?"

"Aku belum tidur. Kau benar-benar menepati janjimu untuk memasak?"

Seokjin mengangguk "Kau selalu menolongku, tidak ada alasan untuk menolak permintaan sederhana."

Namjoon menunduk. Hal yang disebut sederhana justru tak pernah ia dapat. Ia hanya makan makanan luar setiap hari tanpa tahu rasa masakan rumah yang sering di puji enak oleh banyak anak-anak.

"Duduklah, sebentar lagi matang," ucap Seokjin. Raut wajah lelah terpancar darinya. Hari pertama ini cukup melelahkan. Ia mengambil konsumsi yang disuruh Hyuna dengan jalan kaki, padahal tempat itu hampi 1km jauhnya., dan tidak ada 1 pun kendaraan umum yang lewat. Terpaksa ia pulang dengan membawa banyak makanan sambil berjalan kaki.

"Dimana Yoongi?"

"Sepertinya dia sudah tidur. Kelelahan karena hampir 2 jam berdiri."

"Bagaimana denganmu? Apa kau lelah?"

Seokjin menarik nafasnya, ia menyunggingkan senyum dan menjilat bibirnya menghilangkan rona pucat. Lalu berbalik menampilkan senyuman terbaik pada Namjoon.

"Sepertinya kau merasa senang."

Namjoon lega melihat senyuman itu tanpa tahu bahwa topengnya cukup menipu.

Ia pun memasukkan makanan ke dalam piring dan membawanya ke meja. Hanya sebuah jamur tumis, ayam teriyaki dan telur gulung. Namun bisa membuat Namjoon seketika merasa lapar.

"Boleh aku habiskan?"

"Masih banyak di wajan. Ambil saja."

Dengan semangat Namjoon langsung memakannya. Makanan Seokjin sangat enak, padahal hanya telur, ayam dan jamur tapi ini seperti makanan surga. Bahkan ia sampai makan dengan cepat tanpa sadar.

Seokjin ikut bahagia, ia masih berdiri ikut merasa kenyang karena nafsu makan Namjoon. Sayangnya, perasaan bahagianya mendadak hilang karena tubuh Namjoon yang tiba-tiba berbayang jadi 3 di matanya. Ia menggeleng pelan lalu berbalik menuju kamarnya. Segera mengeluarkan obat dan meminumnya tanpa air.

Seokjin berkeringat, ia menyandarkan tubuhnya di samping ranjang. Menutup mata menunggu reaksi obat sampai rasa pusingnya hilang.






...


Yoongi's

Ah... Yoongi sadar bahwa pekerjaan yang ia pikir mudah karena hanya berpose di depan kamera ternyata cukup melelahkan. Lebih lelah daripada ia mengambil barang orang lain lalu lari sekencang angin alias mencuri. Tapi ini jauh lebih baik dibandingkan pekerjaannya dulu.

Paginya ia terbangun bahkan ia baru menyadari kalau selamalam ketiduran, ia pikir hanya akan berleha diatas kasur namun ternyata ia terlanjur tidur sampai pagi.

Semua pakaiannya telah diganti, ia tersenyum. Pasti Seokjin Hyung yang menggantinya.

Ia jadi ingat kalau tadi selama pemotretan Seokjin tidak ada dan datang setelag setengah jam kerjanya. Ia jadi bingung kenapa Seokjin menghilang padahal ia membutuhkannya.

Yoongi tidak pikir panjang ia lalu bergegas membersihkan diri untuk berangkat ke sekolah. Pulangnya ia masih harus kesana.

Setelah sarapan mereka langsung pergi ke sekolah karena hari sudah cukup siang. Keempatnya berpisah, Jungkook diantar duluan ke taman kanak-kanak dan mereka bertiga pergi ke sekolah SMA.

Yoongi masuk ke dalam kelasnya duluan. Suasananya normal tapi ada yang berbeda kali ini. Beberapa membentuk kelompok dan menulis sesuatu dengan tergesa-gesa. Membuat Yoongi sedikit curiga.

"Ada apa? Kenapa kalian terlihat buru-buru?" Tanya Yoongi sambil menghampiri salah satu temannya.

"Hari ini ada tugas yang harus dikumpulkan. Apa kau lupa?"

Mati. Batin Yoongi. Ia tidak ingat bahwa ia punya tugas rumah. Padahal ini suda ditugaskan dari seminggu yang lalu tapi ia terlalu fokus pada hal lain sampai melupakannya.

"Selamat pagi. Silahkan kumpulkan tugasnya di meja."

Yoongi semakin kaget. Ia bahkan belum sempat menyalin tugasnya tapi guru itu sudah masuk ke dalam kelas.

Dengan berat hati Seokjin menaruh tas dan membukanya perlahan. Hatinya sudah tidak karuan membayangkan hukuman yang nanti akan ia dapat. Pelan ia mengambil buku.

"Hah?" Heran Yoongi.

Ketika buku itu terbuka ia sudah meligat semua soal matematikanya terisi. Tidak ada yang terlewat bahkan semua dijabarkan dengan sempurna.

"Yoongi? Punyamu mana?" Tanya guru itu yang menyadari gerak gerik Yoongi.

Yoongi gelagapan namun ia tetap menyerahkan bukunya.

Dalam hati ia bersyukur. Semua tugasnya telah selesai dan ia yakin Seokjin lah yang mengerjakan semua. Bagaimana ia tahu? Tulisan Seokjin yang rapih tentu membuatnya tau.

'Jin Hyung terimakasih banyakk'







...







"Kau terlihat lelah," ucap Namjoon ketika ia duduk Dan menyadari kantung mata Seokjin yang menghitam.

"Uh? Tidak kok tidak lelah."

Bohong. Ucapannya saja setengah sadae bahkan ia kini menelungkupkan kepalanya diatas meja sambil menutup mata.

"Jangan bohong Seokjin."

"Aish semalam Yoongi belum mengerjakan tugasnya. Jadi aku terlambat tidur."

Sebenarnya bukan terlambat lagi tapi memang Seokjin hanya tidur dua jam.

Ia sebelum tidur memutuskan untuk masuk ke kamar Yoongi. Mengganti pakaiannya agar lebih nyaman.

Waktu ia hendak keluar, ia melihat sticky notes yang tertempel di balik pintu. Disana tertulia jadwal dan tugas yang harus ia kerjakan serta waktu untuk dikumpulkan. Melihat tanggalnya hari ini, Seokjin segera mencari buku pelajaran dan mengerjakan tugas sebanyak 100 soal selama 1 malam.

Yoongi sudah bekerja keras hari ini, jika Yoongi harus kena hukuman harinya akan semakin berat. Alhasil Seokjin beriniatif mengerjakan dan menyiapkan buku yang harus Yoongi bawa besok.

"Bangunkan aku kalau ada kuis ya?" Ucap Seokjin. Sedetik kemudian jiwanya sudah terbawa ke alam mimpi.











To be continued...

Menurutmu apakah judul perjuangan kakak nya udah dapat feel?

Kalau ak engga:"

Btw besok ga update. Author mau maen hehe

Perjuangan Seorang KakakTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang