47

1K 139 15
                                    

Yoongi terlalu lama tidur bahkan ia tidak menyadari bahwa ia kini dipeluk erat oleh Seokjin. Ya Seokjin diam-diam meminta Namjoon agar pindah seranjang berdua dengan Yoongi. Ia rindu kepada adiknya, dan Yoongi termsuk adik yang susah di dekati.

Mumpung ia tidur lelap jadi Seokjin curi-curi kesempatan.

Mendengar kalau Yoongi mendonorkan sumsum tulangnya, Seokjin awalnya marah dan panik namun Namjoon menjelaskan dengan baik, perlahan ia menerimanya.

Seokjin mengusap kepala sang adik yang rambutnya mulai panjang dan lebat. Berbanding terbalik dengannya yang semakin tipis.

"Emmh.. Kookie jangan ganggu dulu. Hyung ngantuk."

Seokjin paham sang adik belum sadar siapa yang ada di dekatnya kini. Ia menepuk pantat Yoongi agar ia tidur kembali, namun tiba-tiba Yoongi membuka mata dengan ekspresi terkejut.

"Jin Hyung!!"

Yoongi mundur ke belakang akibat rasa kagetnya. Ia menampar pipi sebelah meyakinkan diri bahwa yang dibahapannya memang benar Kim Seokjin, Hyung yang tidak lagi menutup mata dengan banyak benda asing namun kini ia terlihay segar dan tersenyum manis.

"Iya ini Hyung. Sini puk puk lagi sepertinya kau belum bangun."

"Tidak! Aku bukan anak kecil ya Hyung."

Seokjin tertawa "Benarkah?"

Yoongi melipat kedua tangannya di depan dada sambil mengangguk percaya diri.

"Lalu siapa yang tadi pagi tertidur dengan pipi basah sambil memanggil namaku?"

Yoongi membulat. Aish ia ketahuan bermimpi sambil memanggil nama Seokjin.

Alhasil Yoongi memerah di buatnya.

"Kau tetap adikku yang berani. Terimakasih ya?"

Yoongi langsung membuang muka bukan karena malu namun ia takut akan menangis lagi.

"Kau tidak perlu melakukannya, itu berbahaya Yoon."

Yoongi semakin menutup ia sempurna memunggungi Seokjin "Kau pikir aku akan diam saja saat orang yang kusayangi bertaruh nyawa sendiri?"

Mata Seokjin bergetar dibuatnya. Ia tersenyum tak menyangka Yoongi akan berbuat sebesar ini hanya untuk menolongnya.

"Kau akan melakukan hal yang sama jika aku di posisimu, Hyung."

Yoongi benar. Ia berani melakukan apapun untuk Yoongi. Ingat kejadian saat Yoongi mencuri dan Seokjin harus mengganti uang curiannya untuk warga? Ia bahkan sudah kehilangan seluruh tabungannya demi nama baik sang adik.

"Kau adikku, sudah sepatutnya aku melakukannya."

Dengan cepat Yoongi berbalik dan memeluk Seokjin yang sekarang jauh lebih kecil darinya.

"Aku tidak mau berdebat. Aku ingin berbahagia sekarang karena Hyung telah kembali."

Seokjin menutup matanya mengeratkan pelukan yang sudah lama tak ia rasa.

"Terimakasih, Yoon. Terimakasih banyak."

Mereka berpelukan di satu ranjang. Melupakan atensi Namjoon padahal sedari tadi dia diam disana duduk manis menikmati drama adik kakak.






...






Malamnya Dokter Han dan Dokter Sandeul datang ke ruangan Seokjin dan Yoongi.

Yoongi sudah kenyang tidur karena siang tadi ia tidur cukup banyak alhasil malamnya ia terlihat segar. Berbeda dengan Seokjin sejak pukul 6 sore sudah menutup matanya jatuh ke dalam mimpi.

Perjuangan Seorang KakakTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang