Akhirnya Seokjin kembali ke kediamannya. Kasur yang nyaman dan rapi karena sebelum ia tinggal sudah ia rapihkan.
Memandang langit kamar yang sederhana saja sudah cukup membuatnya bahagia walau lagi hidungnya terasa geli. Terpaksa ia harus bangun dan mengambil tissue, kini bukan cairan merah terang namun warna kehitaman yang lebih pekat. Seokjin tidak mau memikirkan apapun dan langsung membuang benda menyeramkan itu.
Ia ingin tenang untuk beberapa saat, diam diri hanya akan membuat kepalanya terus berputar memikirkan hal itu.
"Hyungie liat ini Namjoon Hyung belikan kita Seafood makanan kesukaanmu!!"
Teriak Yoongi yang baru saja masuk membuka pintu sambil membawa seplastik besar. Diikuti Namjoon dan Yoongi dibelakangnya.
"Astaga Namjoon kau sudah banyak membantu. Lagipula kau kan tidak suka seafood."
"Aku juga membeli steak untukku sendiri."
Problematik orang kaya. Seokjin sampai heran dan bertanya-tanya seberapa banyak uang yang dimiliki keluarga Namjoon?
"Ayo Hyung Kookie sudah lapaar."
"Kalian cuci tangan Hyung akan siapkan di meja."
"Siap!!"
Mereia bertiga giliran masuk kamar mandi karena hany terdapat 1 kamar mandi di rumah Seokjin. Dengan telaten ia menata makanan diatas meja dan juga menyiapkan minum.
"Sudah lama Kookie tidak makan seafood."
"Sini biar Hyung yang kupaskan," tawar Seokjin.
"Tidak. Hyung makan saja biar aku yang menyuapi Jungkook."
"Iya!! Hyung makan yang banyak supaya besaarrr. Nanti biar Kookie juga ikut besaar."
Seokjin tertawa dengan kalimat sederhana sang adik. Ia hanya mengangguk dan membiarkan mereka makan.
Seokjin juga ingin makan senafsu yang lain tapi melihat makanan dan membayangkan masuk kedalam mulutnya yang hambar, Seokjin jadi hilang selera. Padahal ini semua makanan favoritnya.
Ia harus menghargai makanan. Perlahan ia makan dengan santay. Namun suapan kelima Seokjin sudah tidak sanggup menelannya. Perutnya sangat kenyang dan ia hampir memuntahkannya.
Seokjin bersender di kursi. Membuat ketiganya menatap Seokjin.
"Hyung, tidak apa?" Tanya Yoongi khawatir.
Seokjin perlahan menegakkan tubuhnya "Maaf ya Hyung sudah kenyang."
Raut khawatir mereka langsung terpancar ketika Seokjin mengatakan sejujurnya.
"H-hey jangan menatapku begitu. Baik.. baik aku akan makan lagi."
Ia langsung mengambil makanan dan hendak menyuap ke dalam mulutnya.
"Sudah, 5 suap itu sudah bagus. Jangan dipaksa," ucap Namjoon mencekal tangan Seokjin.
"Hehe.. tapi satu suap lagi tidak masalah.. hup.."
Seokjin tersenyum diikuti Namjoon. Ia tahu Seokjin ingin terlihat ceria dihadapan adik-adiknya. Ia pasti merasa bersalah karena tidak memakan habis semua yang dibeli Namjoon.
"Jin Hyung sudah Kookie belikan cemilan untuk Hyung makan nanti. Eh dibelikan Namjoon Hyung hehe bukan Kookie.."
Seokjin langsung menatap Namjoon. Ia sudah berkali-kali bilang untuk tidak banyak membeli apapun padanya dan kedua adiknya.
"Apa?"
"Aku tahu kau kaya tapi jangan boros, Namjoon ssi."
"Hanya makanan tidak akan buatku jatuh miskin. Tapi ada hal yang sejak lama ingin aku bicarakan pada kalian."
KAMU SEDANG MEMBACA
Perjuangan Seorang Kakak
FanfictionSeokjin yang hanya hidup bertiga dengan dua adiknya. Tanpa orang tua Bahkan menjadi tulang punggung keluarga. Seokjin juga seorang pelajar yang menyambung hidupnya sebagai pekerja keras tulang punggung keluarga. Bukan hanya memikul kewajibannya se...