40

938 134 27
                                    

Baru saja berada satu malam di rumah Sihye, Yoongi merasa sudah seminggu lamanya. Ia tidak betah.

Kalau Jungkook, justru senang karena banyak mainan baru yang dibelika oleh Tian. Suami Sihye. Awalnya Jungkook rewel dan diam saja tapi setelah di sogok mainan ia mulai terbiasa.

Seperti sekarang, di kamar mereka Jungkook sedang asik bermain sementara Yoongi terpaksa ikut menemani dengan wajah malas.

"Hyung ayo cepat serang akuu!!!"

Yoongi hanya mendorong robot mainan itu maju mundur.

"Ih Hyung ayo cepatt serang Kookie.."

"Ish Hyung malas lah. Main sendiri saja ya?"

"Hyung menyebalkan. Seokjin Hyung sama Namjoon Hyung suka temani main Kookie."

Yoongi tersenyum licik "Berarti Kookie lebih suka tinggal di rumah dong."

Jungkook mengangguk.

"Jin Hyung sedang apa ya?" Tanya Yoongi "Apa dia juga rindu kita?"

Jungkook mengangkat bahunya tidak tahu.

"Sayang, ayo makan malam. Appa sudah menunggu di bawah."

Itu adalah suara Sihye memanggil keduanya. Rumah ini besar, terlalu besar bagi mereka berdua. Rumah dengan dua lantai dengan barang-barang mewah.
Seharusnya mereka merasa senang.

Dengan berat hati mreka turun. Seokjin selalu mengajar tatakrama bagaimana berperilaku di rumah orang lain, dan mereka dengan baik bisa menerapkannya.

Berkata sopan, selalu menjawab pertanyaan dengan ramah, bahkan tidak ada sanggahan yang biasa dilakukan Yoongi. Ia diliputi rasa canggung.

Suasana makan malam sangat hening, bahkan tidak ada suara sendok yang beradu dengan piring. Jungkook yang lebih senang disuapi selalu menolak tawaran Sihye.

Alasannya sederhana, ia merasa asing.

"Besok kalian sekolah ya? Appa yang akan mengantar."

"Tidak perlu. Aku biasa berangkat sendirian. Jungkook saja, dia mudah tersesat," jawab Yoongi lembut pada Tian.

"Jangan sungkan, kalian adalah anak-anakku juga."

Yoongi hanya tersenyum simpul. Anak dia bilang, lelaki ini tidak terlalu buruk untuk Sihye.

"Baik kalau anda tidak kerepotan."

Tian terdiam, ia tidak akan protes dengan cara bicara Yoongi. Ia mewajari hal tersebut karena Yoongi tentu belum terbiasa.

"Ya sudah setelah makan istirahatlah."

Yoongi dan Jungkook mengangguk sebagai jawaban.

"Seharusnya Sihye memberitahu lebih awal kalau punya dua anak sebaik kalian. Tidak salah kalau Sihye juga berhati lembut."

Yoongi diam. Sihye juga.

Tian hanya tahu bahwa mereka berdua adalah anak Sihye. Seokjin tidak termask. Mata kedua ibu dan anak saling tatap beberapa saat. Sampai Yoongi meletakkan kedua alat makannya.

"Aku ke kamar, sepertinya aku sudah mengantuk. Terimakasih makanannya."

Ia langsung berdiri lalu pergi ke atas menuju kamar tidurnya. Sementara Sihye, ia bertingkah biasa saja seolah tidak ada yang salah demi menjaga kebenaran dihadapan Tian.

...

Malamnya, Sihye berinisiatif menuju kamar Yoongi. Ia tahu sang anak tengah sedang merajuk karena perkataan yang dilontarkan Tian tadi.

Perjuangan Seorang KakakTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang