Yoongi memandang Seokjin yang terlihat berbeda sejak semalam. Ia tidak tahu apa yang terjadi ketika Yoongu tertidur namun melihat sosok Hyungnya yang menutup mata rapat memakai masker oksigen membuat hatinya getir.
"Apa yang terjadi?" Tanyanya pada Dokter yang tiba untuk mengecek keadaan Seokjin.
"Seokjin mengalami sesak nafas hebat, setelah di periksa ternyata HB nya sangat rendah. Aku akan melakukan transfusi sekarang."
Yoongi memerhatikan tindakan mereka, tangan Seokjin penuh luka bekas tusukkan jarum.
Lamunannya terhenti kala tangan kiri Seokjin meraihnya. Ia tersenyum membentuk bulan sabit.
"Apa senyum-senyum?" Ketusnya.
"Hyung hanya senang. Bangun pagi melihatmu ada disini."
"Sudah Hyung tidur lagi, aku keluar sebentar," ucap Yoongi karena Seokjin memaksa bicara padahal ia tahu Seokjin lemas.
Seokjin bersyukur Yoongi keluar. Ia bisa menangis melepas rasa sakitnya yang ia tahan.
"Apa kau merasa sakit?"
Seokjin mengangguk lemah.
"S-semuanya.. sakit.."
Ia langsung memberi injeksi di lengan Seokjin.
"Dokter, keadaanku tidak membaik kan?"
Dokter tersebut diam lalu membereskan alat-alatnya.
"Kau menyadarinya. Tapi tenang saja, kita masih bisa melakukan terapi. Asal kau mau bertahan."
Seokjin hanya mengagguk pasrah.
"Boleh aku pulang? Nanti aku kembali dan melakukan terapinya."
"Seokjin itu sangat beresiko."
"Aku akan baik-baik saja jika besama mereka," yang dimaksud adalah Yoongi, Jungkook dan tentunya Namjoon.
Dokter tersebut hanya bisa mengangguk demi pasien. Bagaimanapun juga kebahagiaan adalah faktor yang mempengaruhi kesehatan seseorang.
"Terimakasih."
...
"Bum.. bum.. bum.."
Kata itu terus keluar dari bibir anak kecil yang menghentakkan kakinya ketika berjalan.
"Bum.. bum.. bum.."
"Kookie jangan begitu jalannya. Malu banyak yang melihat," ucap Namjoon berbisik karena sedari tadi banyak yang melirik keduanya sambil menahan tawa.
"Kookie sedang jadi raksasa. Bum.. bum.. bum.."
"Rakasasanya capek, di gendong sama monster."
Namjoon membawa Jungkook keatas kepalanya agar anak itu diam tapi ternyata Jungkook malah semakin senang.
"Raksasa naik monsterr.. ngeengg..."
Namjoon memutar bola matanya. Bukannya berhenti bermain dia malah keenakkan.
Mereka langsung masuk ke tempat Seokjin berada tanpa mengetuk pintu. Ketika di dalam, Namjoon berhenti mematung, begitu juga Jungkook yang berada diatasnya ikut melongo.
"Ayo pulang."
Kata seseorang yang sudah rapi dengan pakaian bebasnya berdiri sambil memasukkan barang-barang ke dalam tas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Perjuangan Seorang Kakak
FanfictionSeokjin yang hanya hidup bertiga dengan dua adiknya. Tanpa orang tua Bahkan menjadi tulang punggung keluarga. Seokjin juga seorang pelajar yang menyambung hidupnya sebagai pekerja keras tulang punggung keluarga. Bukan hanya memikul kewajibannya se...