Keesokan harinya, Ratu Eugene mengajak Anna untuk berjalan-jalan berkeliling Istana Wisteria. Meski Anna tahu Eugene melakukan itu atas permintaan Xavier untuk mengalihkan pikirannya dari kejadian di Montreux dan Schere, Anna tetap menghargai usaha itu dengan menerima ajakan Eugene.
Istana Wisteria tidak sebesar Istana Schiereiland, tidak pula semewah Istana Nordhalbinsel. Tapi Istana Wisteria sangat indah dan unik. Mitos mengatakan bahwa Istana itu dibangun oleh raja peri yang jatuh cinta pada ratu Westeria terdahulu. Sedangkan legenda mengatakan bahwa Istana itu dibangun oleh Naga Bumi sebagai tanda persahabatan dengan umat manusia. Sedangkan kepercayaan di Westeria menyebutkan dalam kitab-kitabnya bahwa Dewi Langit yang membangun Istana tersebut untuk anaknya kelak. Tak satu pun dari cerita-cerita itu yang diragukan kebenarannya.
Anna begitu mengagumi setiap sudut dan ruang yang ada pada Istana Wisteria hingga pikirannya dapat sedikit teralih dari kecemasannya terhadap kondisi di Montreux dan Schere. Eugene begitu ahli memandu Anna dan menjelaskan setiap ruangan, setiap ukiran, setiap patung dan lukisan, juga setiap tanaman yang ada di sana sehingga Anna begitu terhanyut dalam acara jalan-jalan itu dan tidak merasa lelah sama sekali.
Saat mereka sampai di aula utama Istana Wisteria, Anna melihat langit-langitnya dipenuhi bunga-bunga Wisteria yang bermekaran berwarna ungu dan merah muda. Anna begitu takjub mengamati ruangan yang penuh dengan bunga Wisteria itu.
"Banyak sekali Wisteria yang bermekaran di Istana ini." Kata Anna dalam bahasa Westernia, bahasa resmi Westeria. Meski Anna tahu Eugene mengerti bahasanya, Anna ingin menghormati Ratu muda itu dengan menggunakan bahasa Westernia selama dia berada di Westeria.
"Itulah sebabnya Istana kami disebut Istana Wisteria." Kata Eugene.
"Kudengar orang-orang Westerian dapat mengerti bahasa bunga." Kata Anna yang kini sedang memandangi keindahan saat bunga-bunga Wisteria berjatuhan dari langit-langit, menjadi hujan kelopak bunga Wisteria, seperti hujan berwarna ungu dan merah muda. "Benar kah itu?" Tanyanya.
Eugene tersenyum ramah, "Bukan mengerti bahasa bunga, melainkan kami memiliki makna untuk setiap bunga."
"Lalu apa makna bunga Wisteria?"
"Bunga Wisteria memiliki arti 'keabadian dan umur panjang' karena umurnya dapat mencapai seribu tahun. Mungkin itu juga sebabnya Wisteria disebut sebagai Bunga Keabadian. Beberapa pujangga mengatakan bahwa bunga Wisteria juga memiliki arti yang romantis seperti 'mabuk karena cintamu' atau 'tidak akan pernah terpisahkan' seolah menggambarkan pasangan abadi yang tak terpisahkan."
"Romantis sekali. Aku tak tahu bunga cantik ini memiliki makna yang sangat indah."
"Tapi tahukah kau bahwa ada makna lain dari bunga Wisteria yang tak banyak diketahui orang?"
"Apa itu?"
"Dikarenakan semua bagian dari bunga ini beracun, maka Wisteria bisa juga diartikan sebagai 'tidak dapat disembuhkan'."
Anna terdiam mendengar kata-kata itu. Tidak dapat disembuhkan. Entah bagaimana saat mendengarnya, dia langsung memikirkan Xavier. Dia sangat takut jika Xavier tidak dapat sembuh dan akan terus menderita akibat racun itu selama sisa hidupnya. Dan jika mereka memang diberkahi usia yang panjang, jika mereka akan menua bersama, alangkah menderitanya hidup dalam siksaan racun itu dalam waktu yang lama.
Meski Anna tahu Ludwig sedang berusaha membuat penawar racunnya dan terus mengabarinya mengenai perkembangan penelitiannya secara rahasia, Anna belum menerima kabar baik belakangan ini dari adik iparnya itu.
Dan saat ini, saat Xavier berada jauh darinya di Montreux, Anna khawatir jika racun itu kembali menyerang Xavier dan tak ada yang bisa menolongnya. Sedangkan hanya Anna yang dapat menghilangkan rasa sakitnya dan menghentikan efek racun itu padanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Flower of Eternity
FantasyLanjutan 'Lotus of East Palace' Seri terakhir dari 'The Rose that Blooms in North' "Banyak sekali bunga Wisteria yang bermekaran di Istana ini." "Itulah sebabnya Istana kami disebut Istana Wisteria." "Kudengar orang-orang Westerian dapat mengerti ba...