Anna berhasil meyakinkan Selena dengan isi jurnal Xavier. Dan segera setelahnya, Anna melepaskan gelang penyegel sihir ciptaan Ludwig dari tangan Selena menggunakan kunci sihir yang sudah diberikan oleh Ludwig. Anna pun mengajak Selena untuk berteleportasi ke pulau Clera saat itu juga.
Anna belum pernah mendatangi tempat itu sebelumnya. Tapi karena dia sudah membaca semua isi jurnal Xavier, dia sudah mencari tahu tentang perkembangan pemulihan Clera lewat penyihir-penyihir yang Xavier tugaskan ke sana. Sebelum mendatangi Selena pun Anna sudah mendapat laporan lengkap dari mereka mengenai perkembangan di Clera.
Clera adalah sebuah kerajaan yang terletak di sebuah pulau kecil. Wilayahnya lebih kecil dari Schiereiland. Namun dahulu, kerajaan itu begitu makmur dan dipenuhi orang-orang cendekiawan yang mementingkan ilmu pengetahuan alih-alih perluasan wilayah maupun kekuatan militer. Raja Clera—ayah dari Selena—memerintah dengan bijaksana dan sebisa mungkin menjauhi perang dengan negara mana pun. Namun Raja Dracus—kakeknya Xavier—menyerang dan menghabisi seluruh keluarga kerajaan Clera karena takut pada ilmu pengetahuan yang Clera miliki. Raja Dracus berpikir bahwa kelak Clera bisa mengungguli kerajaannya dengan teknologi dan ilmu pengetahuan mereka. Raja Dracus pun membakar perpustakaan besar Clera untuk menghentikan orang-orang Clera membuat benda-benda berteknologi tinggi yang dapat mengancam masa depan kerajaannya.
Selama bertahun-tahun Clera hanya lah pulau kosong dengan reruntuhan bangunan yang setengah terbakar. Namun mulai sekitar satu tahun yang lalu, semenjak Xavier menjadi Raja, Xavier sudah mulai mencari orang-orang Clera di kerajaannya untuk dipulangkan kembali ke Clera setelah dia berhasil memulihkan kerajaan tersebut.
Dan kini, Clera sudah pulih total. Saat Anna dan Selena berteleportasi ke Clera, mereka tak melihat pulau kosong tak berpenghuni dengan sisa-sisa reruntuhan yang niscaya membuat orang Clera merasa sedih jika melihatnya. Yang mereka lihat saat itu adalah sebuah pulau yang penuh dengan penduduk yang sibuk beraktivitas seperti biasa. Clera masih menjadi bagian dari Imperial Schiereiland, namun mereka memiliki sembilan penyihir yang mengurus pemerintahan mereka. Sembilan penyihir tersebut adalah para penyihir yang mendapat perintah langsung dari Xavier untuk memulihkan Clera, dan mereka mendapat titah dari sang Raja untuk menyerahkan takhta Clera pada Putri Laluna.
Jadi saat Anna datang ke sana, Anna sudah tahu harus menemui siapa. Dia baru hendak mengajak Selena untuk pergi ke Clarence Hall yang merupakan tempat sembilan penyihir itu menanti kedatangan sang pewaris takhta, namun Selena tetap diam sambil memperhatikan orang-orang yang berlalu lalang di sekitar mereka. Anna melihat mata Selena berkaca-kaca memperhatikan semua itu. Anna tahu persis bagaimana rasanya menginjakkan kaki kembali ke negeri asalnya setelah lama berada di Negeri Musim Dingin Abadi. Bedanya, Selena sudah berada jauh dari negerinya sejak dia masih kecil.
Selena kemudian menghentikan langkah seorang wanita yang tampak sedang berjalan melewati mereka. Wanita itu memiliki rambut putih seperti milik Selena meski usianya masih sangat muda—Anna memperkirakan wanita itu hanya beberapa tahun lebih tua darinya. Selena kemudian mengatakan sesuatu pada wanita itu dengan bahasa yang sama sekali tak Anna pahami. Anna menduga bahwa itu adalah bahasa Clera.
Wanita itu menjawab Selena dengan bahasa yang sama. Selena mengangguk-angguk sementara wanita itu berbicara panjang lebar dengannya menggunakan bahasa Clera. Setelahnya, Selena pun mundur dan mempersilahkan wanita itu untuk lewat.
"Pasar Shea berada tak jauh dari sini. Wanita tadi baru kembali dari pasar setelah membeli Gaufre yang sedang diskon setengah harga karena ini hari Gaufre." Kata Selena sambil setengah termenung. Matanya terpaku menatap ke kejauhan, ke arah yang tadi ditunjuk oleh wanita Clera yang lewat itu.
Anna mengikuti arah pandang Selena. Dan dia memang dapat melihat keramaian tak jauh dari tempat mereka berdiri. "Apa itu Gaufre?" Tanyanya.
"Camilan favorit semua orang Clera baik para bangsawan maupun rakyat jelata. Mirip seperti wafel di Nordhalbinsel, tapi lebih enak menurutku. Dikarenakan camilan tersebut begitu difavoritkan, kami membuat Hari Gaufre, di mana semua Gaufre dijual setengah harga." Selena menjelaskan. Dia kemudian menoleh ke arah Anna, "Biasanya saat hari Gaufre, para koki di Istana akan membuat banyak sekali Gaufre untuk dibagi-bagikan ke semua rakyat jelata di seluruh Clera."
KAMU SEDANG MEMBACA
The Flower of Eternity
FantasyLanjutan 'Lotus of East Palace' Seri terakhir dari 'The Rose that Blooms in North' "Banyak sekali bunga Wisteria yang bermekaran di Istana ini." "Itulah sebabnya Istana kami disebut Istana Wisteria." "Kudengar orang-orang Westerian dapat mengerti ba...