Chapter 35 : The King's First Love

95 11 0
                                    

Usai kunjungannya ke Kediaman Smirnoff serta kunjungan cepat ke Istana Schiereiland untuk melihat kondisi terkini Istananya, Anna segera melanjutkan perjalanan menuju tempat selanjutnya karena dia ingin menyelesaikan semuanya dalam satu hari agar tak perlu berlama-lama jauh dari putrinya.

Anna pergi ke tempat yang sudah diberitahukan oleh Ludwig. Salah satu rumah milik Ludwig yang kini ditempati oleh kedua adiknya—Wilhelm dan Heinrich—yang berada di wilayah Richterswill.

Rumah itu lebih tepat jika disebut sebagai Istana. Ludwig mengatakan bahwa semua putra Raja Vlad sudah mulai membeli minimal satu properti sejak mereka masih remaja untuk dijadikan tempat tinggal mereka setelah Xavier menjadi Raja karena mereka khawatir perbuatan ibu mereka terhadap Xavier semasa kecil akan membuat mereka semua diusir dari Istana. Itulah sebabnya, Ludwig yang memiliki dua orang adik pun memiliki lebih dari tiga rumah seukuran Istana yang tersebar di berbagai tempat yang berbeda. Rumah yang Anna kunjungi ini adalah rumah yang Ludwig beli untuk kemudian diberikan kepada Heinrich, adik bungsunya. Siapa pun yang melihatnya akan langsung tahu bahwa yang tinggal di sana adalah para pangeran karena betapa besar dan mewahnya rumah itu, serta karena rumah itu dijaga dengan sangat ketat.Namun bukan hanya dua pangeran itu yang tinggal di sana. Mereka tinggal di sana bersama ibu mereka, Selena.

Kali ini Anna datang bersama Irene. Irene, yang telah menitipkan Vierra pada Eliza serta para selir Raja Vlad lainnya, segera menyusul Anna saat mengatakan bahwa Anna membutuhkannya untuk membicarakan hal yang penting dengan Selena. Anna cukup yakin, dengan membawa Irene, dia akan berhasil membuat Selena bersedia untuk membantu Ludwig. Buku jurnal Xavier berperan besar dalam pertemuan tersebut.

Saat mereka memasuki rumah besar itu, mereka mendapat sambutan ramah dari tuan rumahnya langsung, yaitu kedua pangeran belia. Pangeran Wilhelm—yang Anna perkirakan usianya kurang lebih sama dengan usia mendiang Pangeran Alexis, serta Pangeran Heinrich yang masih sangat muda namun tata kramanya tak bercela dan pembawaannya sudah sangat dewasa, menyambut kedatangan Anna dan Irene dengan penuh persiapan. Kedua pangeran tersebut sudah mendapatkan kabar dari kakak sulung mereka bahwa tamu terhormat akan datang ke kediaman mereka untuk bertemu dengan sang Ibu. Tapi mereka tidak diberitahu bahwa yang akan datang adalah Sang Tsarina dan Ibu Suri.

Saat melihat tamu terhormat mereka, para pangeran gagal menyembunyikan keterkejutan mereka dan sempat berdiri mematung selama beberapa saat sampai sang adik, Heinrich, terlebih dulu berdehem dan mempersilahkan Anna dan Irene untuk masuk ke ruang tamu mereka.

Anna tahu jika dia berlama-lama berbasa-basi dengan kedua pangeran belia itu, mereka akan merasa tidak nyaman karena keduanya masih terlihat sangat sungkan padanya. Meski masih sangat muda, mereka mengerti bahwa ibu mereka sudah banyak berbuat buruk pada Xavier dan mereka merasa Anna sebagai istri Xavier, serta Irene sebagai ibunya, akan membenci mereka. Anna berusaha untuk tetap tersenyum ramah dan berusaha untuk membuat kedua pangeran itu lebih nyaman saat bicara dengannya. Tapi keduanya begitu santun dan sopan pada Anna dan Irene. Mereka terus memperlakukan tamunya dengan penuh hormat. Jadi untuk mengakhiri ketidaknyamanan yang dirasa akan membebani kedua pangeran tersebut, Anna segera meminta kedua pangeran agar membawanya dan Irene untuk menemui ibu mereka.

Selena tidak dikurung di penjara seperti yang Anna bayangkan selama ini. Putra sulungnya terlalu menyayangi sang ibu sehingga sang putra hanya memakaikan gelang penyegel sihir padanya dan menempatkannya di kamar termewah dengan pemandangan terindah di lantai teratas dari rumah besar tersebut. Selena dilayani oleh para pelayan handal serta mendapatkan apa pun yang dia inginkan. Kemewahan serta kenyamanan yang sebelumnya didapatkannya di Istana Utama sebagai permaisuri Raja tidak berkurang barang sedikit pun di rumah itu. Kedua putranya yang tinggal di rumah itu tetap menghormatinya sebagai ibu mereka dan memastikan Ibu mereka tidak kekurangan apa pun. Tempat tidur nyaman, makanan enak, gaun-gaun dan perhiasan yang indah, semua tersedia untuknya. Kekurangannya hanya bahwa Selena tidak diizinkan untuk pergi dari rumah tersebut dan tidak bisa menggunakan sihir. Itulah sebabnya ada banyak sekali penjaga yang menjaga rumah tersebut.

The Flower of EternityTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang