Chapter 43 : The War

85 11 3
                                    

Catatan dari buku jurnal Raja Xavier:


I seem to have loved you in numberless forms, numberless times...

In life after life, in age after age, forever.

My spellbound heart has made and remade the necklace of songs,

That you take as a gift, wear round your neck in your many forms,

In life after life, in age after age, forever.

Whenever I hear old chronicles of love, its age-old pain,

Its ancient tale of being apart or together.

As I stare on and on into the past, in the end you emerge,

Clad in the light of a pole-star piercing the darkness of time:

You become an image of what is remembered forever.*

***

Istana Wisteria, Oeste, Westeria, Imperial Schiereiland

Setelah mendapat kabar dari salah satu Serigala, Eugene segera memanggil para pemimpin Klan ke Istana.

"Kaisar menikam Tsarina. Beliau terluka parah dan tidak sadarkan diri. Hingga saat ini beliau masih dirawat dan disembuhkan oleh Saintess. Kita hanya bisa berdoa untuk kepulihannya." Kata Eugene pada keempat pemimpin Klan yang sudah hadir di hadapannya. Semua tampak kalut mendengar berita itu. Namun di saat yang sama mereka semua terbakar emosi karena Sang Kaisar melukai Tsarina. Eugene melihat tatapan penuh dendam itu di mata mereka, dia pun mengumumkan, "Ini adalah pernyataan perang dari Kaisar Orient terhadap Imperial. Kita tidak akan berdiam diri seperti biasanya. Kali ini kita akan menyerang."

Saat itu, di hadapannya telah berkumpul Orlando Ortiz, Enrique Salazar, Ignacio Torres dan Andromeda Navarro. Orlando Ortiz tampak diam dengan tenang, dia membaca pikiran para pemimpin Klan yang lain. Saat itu, Ignacio Torres sudah siap dengan pasukannya serta tujuh putrinya yang memiliki kekuatan yang sama dengannya. Sementara Enrique Salazar sedang memanggil para hewan buas dari hutan-hutan Westeria serta pasukan monster-monster mitos yang dia temukan di tempat-tempat yang tak terpikirkan oleh siapa pun. Dan meski Orlando enggan membaca pikiran Andromeda, dia tahu wanita itu sudah tak sabar untuk bersenang-senang melepaskan kekuatan penghancurnya pada musuh mereka. Musuh Tsarina, musuh Imperial, berarti adalah musuh mereka. Dan mereka semua siap untuk membawa serta pasukan mereka untuk melawan Orient.

Mereka tidak tampak takut sama sekali. Sebaliknya, mereka tampak bersemangat. Perang terakhir yang sempat mereka lihat sudah berlangsung sangat lama sehingga rekan-rekan seperjuangan mereka yang tak berumur panjang seperti mereka, semua telah mati termakan usia. Jadi saat tahu mereka diizinkan untuk ikut serta dalam perang kali ini berkat Tsarina yang mengambil alih Westeria dan menjadikannya bagian dari Imperial, mereka tak akan menahan diri lagi. Mereka akan siap menghancurkan musuh mereka. Mereka akan melampiaskan kehausan mereka akan pertempuran yang telah lama tak terjadi di negeri damai Westeria.

"Tunggu apa lagi? Ayo kita segera pergi ke Orient dan menghancurkan mereka." Kata Andromeda Navarro dengan penuh semangat.

"Izinkan saya ikut dengan kalian semua." Kata seseorang yang baru saja menerobos para penjaga Istana dan memasuki ruangan itu. Para penjaga yang tadi berusaha menghalanginya terluka parah, berusaha mencegahnya menemui Ratu Eugene.

Pria itu adalah orang Orient. Dia membawa dua bilah pedang di tangan kanan dan kirinya, berjalan cepat menuju Sang Ratu. Setelah cukup dekat, dia berlutut di hadapan Ratu Eugene dan keempat pemimpin Klan.

The Flower of EternityTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang