Beberapa hari kemudian, keempat pemimpin Klan mulai tak sabar dan meminta bertemu dengan Sang Putri yang baru lahir untuk melihat apakah Putri itu benar-benar memiliki mata Emerald milik klan Reyes, tapi Anna tidak mengizinkannya. Anna meminta mereka untuk menemuinya meski dia belum benar-benar pulih.
Siang itu Anna sudah tampak rapih dengan gaun berwarna biru langit. Rambutnya sudah ditata dengan rapih dan dihiasi mahkota. Dia duduk di salah satu ujung meja pertemuan itu sementara Irene dan Leon berada di sebelah kanan dan kirinya, berjaga-jaga jika pertemuan itu tidak berakhir baik. Para pengawal pun ditempatkan di setiap sudut ruang pertemuan itu lengkap dengan senjata mereka masing-masing. Begitu pun dengan para serigala dan penyihir yang dipimpin oleh Leon yang akan siap siaga melindungi Tsarina.
Baik Anna dan Leon belum saling bertegur sapa sejak malam itu. Ketika ada yang ingin disampaikan, mereka akan mengatakannya pada Irene yang menjadi penengah mereka. Sehingga saat rapat pun keduanya tidak saling berbicara kepada satu sama lain. Irene tidak repot-repot bertanya pada salah satu diantara mereka berdua. Dia yakin sekali hanya mereka berdua yang dapat menyelesaikan perselisihan diantara keduanya. Jika dia ikut campur, situasinya mungkin akan lebih runyam.
"Putriku akan menentukan sendiri apakah dia bersedia menjadi pewaris Ratu Eugene atau tidak ketika dia sudah mencapai usia dewasa." Anna menyampaikan keputusannya pada keempat pemimpin Klan dalam pertemuan itu.
"Kami tidak akan mempermasalahkannya jika saja ada kemungkinan kau bisa memiliki anak lainnya yang mewarisi mata emerald dari mendiang Raja Xavier. Tapi anak itu adalah satu-satunya keturunannya. Keturunan terakhir dari Klan Reyes. Kami harus meminta kepastian dari Anda, Baginda." Kata Ignacio Torres.
"Omong-omong, siapa wanita ini?" Tanya Enrique Salazar. Matanya sejak tadi tak beralih dari Irene yang duduk di samping Anna. Memperhatikan mata emerald yang berkilauan milik Irene dengan takjub.
"Astaga..." Orlando Ortiz tampak terkejut saat mengetahui sesuatu dari pikiran Irene. "Baginda Ratu—"
"Bukan." Potong Irene langsung. "Jabatanku sekarang adalah Jenderal. Jenderal Irene Winterthur."
"Irene Winterthur?" Ulang Enrique Salazar, tak percaya. "Irene yang itu? Jenderal Irene Smirnoff, Sang Pembantai dari Selatan? Satu-satunya wanita dalam sejarah yang pernah memimpin ribuan pasukan pria melawan Orient dan membawa kemenangan untuk Schiereiland. Kau legenda!"
Irene tersenyum angkuh mendengar salah satu pemimpin Klan yang usianya sudah sangat sepuh itu menyebutkan prestasinya di masa kejayaannya dulu. Dia tak tahu bagaimana cara menyikapi pujian itu, jadi dia hanya berkata, "Aku tidak memakai nama keluarga angkatku lagi, Lord Salazar. Jadi, sekarang aku memakai nama keluarga kandungku. Keluarga Winterthur."
"Kau... masih hidup? Bagaimana bisa?" Tanya Enrique.
Leon tampak mengamati satu persatu para pemimpin Klan itu. Bersiap-siap jika salah satu dari mereka hendak mencelakai ibunya atau pun Anna. Tapi tak ada tanda-tanda mereka akan melakukan penyerangan. Keseluruhan keempat pemimpin Klan itu kini sedang menatap Irene dengan takjub.
Irene kemudian menoleh ke arah Anna yang langsung mengangguk padanya, memberi wewenang untuk mengambil alih pembicaraan. Anna memang sengaja mengajak Irene untuk ikut dalam rapat pagi itu. Karena Irene adalah anggota Klan Reyes yang masih hidup dan lebih dewasa dari Putri Xavierra.
Pagi tadi Anna sudah membicarakan hal ini dengan Irene. Anna memberitahunya tentang rencana Ratu Westeria yang hendak menjadikan putrinya sebagai ahli waris. Anna menyampaikan bahwa dia tidak ingin putrinya merasakan beban tanggung jawab yang besar sejak dini dan ingin putrinya memiliki pilihan. Tapi Anna tidak mau merusak persahabatan negerinya dengan Westeria yang telah terjalin semenjak bertahun-tahun yang lalu dengan menolak permintaan Sang Ratu. Irene pun menyampaikan usulannya. Rencana agar Westeria memberi putrinya waktu untuk memilih namun tetap menjalin hubungan baik dengan negeri mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Flower of Eternity
FantasyLanjutan 'Lotus of East Palace' Seri terakhir dari 'The Rose that Blooms in North' "Banyak sekali bunga Wisteria yang bermekaran di Istana ini." "Itulah sebabnya Istana kami disebut Istana Wisteria." "Kudengar orang-orang Westerian dapat mengerti ba...